TEMPO Interaktif, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta Wakil Bupati Garut Diky Chandra tak mundur dari jabatannya. "Saya sesungguhnya sangat berharap pasangan Aceng Fikri dan Diky terus berlanjut," kata Heryawan seusai menerima Diky Chandra di rumah dinasnya, Gedung Pakuan, Bandung, Rabu 7 September 2011.
Diky datang lewat pukul 9 pagi, ditemui Heryawan di Ruang Kerja Gubernur di samping lobi utama Gedung Pakuan. Lebih dari setengah jam Diky berbicara bersama Heryawan, salah satunya soal rencana pengunduran dirinya sebagai Wakil Bupati Garut.
Dalam pertemuan itu Heryawan mengatakan Diky lebih baik tetap berada di dalam pemerintahan. "Kalau ada hal-hal yang kurang setuju diluruskan, daripada meluruskan dari luar," ujarnya.
Menurut Heryawan pengunduran diri itu hak pribadi dan hak demokrasi yang bersangkutan. Tapi, dia minta Diky menimbang, pasangan Bupati dan Wakil Bupati itu merupakan pilihan masyarakat Garut. ”Karena itu, sebagai pertanggunjawaban pemilihan tersebut Pak Diky harus menyelesaikan bersama-sama Pak Aceng sampai akhir masa jabatan. Itu saja arahan saya kepada dia,” kata Heryawan.
Heryawan mengaku Diky tidak membicarakan alasan pengunduran dirinya. “Kalau alasan, tanyakan ke Pak Diky langsung, dia tidak cerita,” katanya.
Ditanya soal isu tidak klopnya lagi pasangan pemimpin Garut itu, Heryawan megnatakan persoalan itu ada di mana-mana. ”Yang jelas kan etika birokrasi harus dijunjung tinggi, etika saling menghormati dan lain sebagainya. Yang penting kalau ada masalah kita selesaikan masalahnya,” kata Heryawan.
Diky Chandra mengajukan pengunduran dirinya beberapa waktu lalu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut. Diky menjadi Wakil Bupati Garut setelah berpasangan dengan Aceng lewat jalur independen. Namun Aceng di tengah jalan memilih berlabuh di Golkar sedangkan Diky tetap di jalur independen.
AHMAD FIKRI