TEMPO Interaktif, Surabaya - Sebanyak 15 lokalisasi yang ada di Banyuwangi segera dipasangi kamera pemantau atau closed circuit television (CCTV). Pemasangan ini dimaksudkan untuk mendeteksi dan mendata pelanggan setia lokalisasi yang ada di kawasan itu.
Bupati Banyuwangi Abdulah Aswar Anas di sela-sela mengikuti halalbihalal bersama Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, siang tadi, 6 September 2011, menuturkan bahwa pemasangan CCTV ini juga bagian dari upaya pemerintah menutup seluruh lokalisasi secara bertahap.
Sebanyak 15 lokalisasi ilegal di Banyuwangi setidaknya menampung 640 pelacur. "Dari jumlah itu, 340 PSK bukan orang asli Banyuwangi," kata Anas.
Selain memasang CCTV, setelah Lebaran kali ini pemerintah menerbitkan larangan bagi pelacur yang berasal dari luar Banyuwangi untuk kembali. Sedangkan yang asli Banyuwangi masih diperbolehkan beroperasi asalkan tidak membawa pelacur baru.
Bagi pelacur asal Banyuwangi ini, Pemerintah Banyuwangi akan memberikan beberapa pelatihan, semisal menjahit dan membatik. "Kita imbau mereka untuk berhenti praktek. Kalau mereka mau, langsung kita berikan uang modal kerja Rp 2 juta per orang," imbuh Anas.
Sementara itu, Pemerintah Jawa Timur sendiri menargetkan pada 2016 nanti akan menutup seluruh lokalisasi yang ada di Jawa Timur.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan proyek pilot untuk penutupan ini telah dilakukan di dua lokalisasi di Surabaya, yaitu di lokalisasi Dupak Bangun Rejo dan di Klakah Rejo.
Sama seperti yang dilakukan Pemerintah Banyuwangi, untuk dua lokalisasi di Surabaya ini, pemerintah juga memberikan bantuan modal Rp 2,5 juta bagi pelacur yang bersedia untuk membuka usaha baru.
"Penutupan lokalisasi adalah final. Saat ini, kita berada di urutan ketiga penderita HIV/AIDS yang mencapai 3.500 orang di bawah DKI dan Ja-Bar," kata Gus Ipul.
Dari seluruh lokalisasi yang ada di Jawa Timur, Gus Ipul mengakui Dolly adalah yang kemungkinan paling sulit untuk ditutup. Selain jumlah wisma maupun PSK-nya mencapai ribuan, lokalisasi Dolly telah menciptakan kawasan perekonomian sendiri bagi warga sekitarnya.
FATKHURROHMAN TAUFIQ