TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Luar Negeri masih melakukan koordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Addis Ababa, Ethiopia, dan Nairobi, Kenya, terkait informasi penculikan warga negara Indonesia bernama Aisha Wardhana. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Tatang Razak mengatakan kementeriannya masih menelusuri kebenaran informasi penculikan itu.
"Terkait Dokter Aisha Wardhana akan diupayakan informasi melalui koordinasi dengan berbagai pihak dan jejaring yang dimiliki KBRI Nairobi dan KBRI Addis Ababa," kata dia ketika dihubungi, Senin, 5 September 2011. Keberadaan Aisha sampai saat ini belum diketahui. Ia juga tidak termasuk dalam rombongan relawan.
Menurut Tatang, 4 orang tim Aksi Cepat Tanggap sempat menghadap ke Kementerian Luar Negeri menjelang Hari Raya Idul Fitri lalu. Mereka menyampaikan niatnya ke Somalia dalam rangka misi kemanusian. Saat itu kementerian menyarankan agar tim tersebut tidak berangkat ke Somalia karena situasi yang berbahaya. "Tapi mereka tetap ke Nairobi dan menghubungi KBRI Nairobi untuk masuk ke Somalia," katanya. Sementara informasi yang diperoleh kementerian dari KBRI Nairobi, saat ini terdapat 4 orang dari grup relawan itu atas nama Imam Akbari, Andika Purba, dr. Aji Suranto, dan dr. Mahdatul Nilam.
Keempat relawan tersebut saat ini telah berada di Wisma KBRI Nairobi setelah kembali dari Somalia selama 3 hari. Tatang mengatakan tim ini akan kembali ke Indonesia pada hari Selasa esok.
Aisha Wardhana adalah dokter asal Indonesia yang tergabung dalam tim relawan LSM Aksi Cepat Tanggap (ACT). Informasi tentang penculikan Aisha dilaporkan oleh pemandu setempat kepada tim ACT. Ia diduga hilang di antara wilayah Nairobi, Kenya, dan Mogadishu, Somalia.
KARTIKA CANDRA