TEMPO Interaktif, Jakarta - Wikileaks kembali membocorkan dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait Indonesia. Dokumen yang dirilis pada Kamis, 25 Agustus 2011, ini memaparkan tentang kebijakan pajak mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dokumen tertanggal 19 April 2006 itu memuat dokumen dukungan Amerika Serikat terhadap reformasi pajak di Indonesia. Pada tanggal itu bertepatan dengan pertemuan Sri Mulyani dengan negara donor dan Badan Moneter Internasional (IMF). Kawat diplomatik Amerika ini berjudul, INDONESIA: TAX REFORM MOVES FORWARD.
Dalam pertemuan Indonesia dengan negara-negara donor dan IMF pada 19 April 2006, Sri Mulyani mengaku butuh bantuan jangka panjang untuk reformasi pajak di Indonesia. Permintaan Sri Mulyani dikabulkan IMF dan sejumlah negara donor. Perwakilan Senior President IMF berjanji akan mendamping Sri Mulyani, Marie Muhammad, dan Marsilam Simanjuntak membuat kebijakan pajak dan mengkoordinasi negara pendonor.
Sementara itu Bank Dunia, Australia, Jepang, Swedia, dan Amerika Serikat menjamin akan mendukung Sri Mulyani dalam mereformasi pajak. Sri Mulyani menegaskan pentingnya fleksibilitas donor bagi reformasi ini. Soalnya reformasi pajak jangkauan luas dan sangat dinamis, tantangan-tantangan tak terduga bisa muncul kapan saja. Sri Mulyani menyarankan pertemuan empat bulanan dengan negara donor untuk berdiskusi tentang kemajuan reformasi pajak di Indonesia.
Menurut Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sri Mulyani mempunyai target untuk mencapai "quick victory" dalam reformasi pajak. Tujuannya menepis tudingan investor asing bahwa audit pajak di Indonesia tidak transparan.
Baca Juga:
"Kami berharap Sri Mulyani menyebut dukungan yang kuat dari Pemerintah Amerika Serikat terhadap reformasi pajak di Indonesia pada pertemuan donor di Washington 21-23 April mendatang," tulis kabel diplomatik tersebut.
Kabel Data tersebut juga memaparkan profil dan rekam jejak Marie Muhammad dan Marsilam Simanjuntak. Dua orang yang ditunjuk Sri Mulyani untuk membantu membuat konsep dasar reformasi pajak. Penunjukkan Marie dan Marsilam juga dilaporkan dalam pertemuan 19 April dengan negara donor dan IMF. Kedua orang tersebut dikenal bersih dan lantang menentang korupsi.
Detail bocoran kawat diplomatik itu bisa dilihat di http://wikileaks.org/cable/2006/04/06JAKARTA4964.html.
Sebelumnya, pada akhir 2010, Wikileaks pernah mengklaim memiliki sebanyak 3.059 dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait Indonesia. Beberapa yang telah dirilis di antaranya tentang masalah Timor Timur dan Pemilu 2004. Bahkan dalam dokumen yang dibocorkan Wikileaks Presiden SBY disebut sebagai "the thinking general'.
DIANING SARI