TEMPO Interaktif, Jakarta - Menghadapi lebaran 1432 hijriah, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melayangkan tiga surat kepada gubernur di seluruh Indonesia. Surat ini untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul selama lebaran dan arus mudik. “Ketiga surat ini dikeluarkan untuk menciptakan lebaran yang kondusif,” ujar Gamawan di sela buka bersama di restoran Kembang Goela Sentral Plaza, Selasa 23 Agustus 2011.
Surat pertama terkait ketersediaan beras masyarakat untuk kebutuhan lebaran. Surat ini meminta gubernur terus melakukan koordinasi dengan depot logistik yang ada di setiap provinsi. “Jangan sampai ada Dolog di daerah yang menyimpan beras sehingga mengganggu harga pasar dan beras lokal,” ujarnya.
Gubernur diminta terus berkoordinasi untuk segera melakukan operasi pasar jika terjadi kelangkaan beras di masing-masing daerah. “Operasi pasar itu harus dilakukan dengan sepengetahuan gubernur, dan jangan sampai ada gubernur yang menahan dan menghalangi pelaksanaan operasi pasar,” ujarnya lagi.
Surat kedua mengenai pengelolaan pasar-pasar tumpah selama lebaran. Bupati dan gubernur kata Gamawan harus segera mengatur pasar-pasar tumpah yang marak terjadi menjelang lebaran untuk menghindari kemacetan. “Saya minta tolong kepala daerah terlibat mengkoordinasikannya.”
Selain Gamawan juga meminta selama arus mudik, beberapa pasar tumpah bisa dipindah ke lokasi yang tidak menimbulkan kemacetan. “Gubernur dan Bupati harus bisa menggaet pengusaha lokal untuk mengantisipasi masalah kemacetan ini.”
Surat ketiga yang dilayangkan mengenai keamanan di wilayah. Menurut Gamawan selama lebaran, pertemuan pemudik dari berbagai daerah di desa bisa memicu terjadinya pertikaian dan tawuran. “Gubernur dan Bupati harus bisa membentuk tim terpadu untuk bisa mendeteksi dini kemungkinan terjadinya konflik.” Kepala daerah kata Gamawan harus mengintensifkan koordinasi dengan camat dan lurah.
IRA GUSLINA