TEMPO Interaktif, Sleman - Para warga binaan atau narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman diperbolehkan kuliah. “Kami justru mendorong warga binaan untuk kuliah bagi yang lulusan sekolah menengah atas sehingga waktu yang dihabiskan di balik jeruji besi tidak sia-sia,” kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman, Sukamto Harto, Rabu, 17 Agustus 2011.
Kini ada 12 narapidana yang mendaftar di Universitas Terbuka (UT) Daerah Istimewa Yogyakarta dan siap kuliah pada September 2011 mendatang. Para mahasiswa dari kalangan narapidana ini menjadi mahasiswa Universitas Terbuka jurusan ekonomi.
Serupa dengan mahasiswa Universitas itu yang belajar di rumah masing-masing, maka para narapidana pun belajar di sel masing masing. Namun karena mereka satu kelompok, maka untuk kebutuhan buku-buku bisa bergantian sehingga masing-masing tidak harus membeli buku diktat mahasiswa.
Diharapkan para narapidana itu saat keluar dari penjara bisa menggondol gelar S-1. Jika sudah keluar dari hotel prodeo itu tetapi belum lulus, bisa melanjutkan setelah keluar. Untuk biaya memang tidak ditanggung pihak Lembaga Pemasyarakatan dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Tim penguji Universitas Terbuka itu jelas akan didatangkan ke lembaga tersebut. Bahkan para narapidana yang ikut kuliah juga disediakan fasilitas Internet dan perpustakaan untuk menunjang pendidikan mereka.
”Jadi, kami mendorong para narapidana itu untuk belajar, kuliah. Keluar dari sini (penjara) menyandang gelar S-1, kan bisa untuk melamar kerja,” kata Sukamto.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sunartono, yang ditemui di luar Lembaga Pemasyarakatan itu menyatakan akan mempelajari dulu hal-hal terkait pemberian sumbangan kepada para narapidana yang ikut kuliah. Sebab selain di lembaga pemasyarakatan, juga secara umum pemerintah mengadakan kuliah bagi mayarakat umum di Universitas Terbuka. “Kami masih mempelajari kemungkinan pemberian bantuan kepada para narapidana yang kuliah ini,” katanya.
MUH SYAIFULLAH