TEMPO Interaktif, Purbalingga - Pemilik rumah sakit mental yang mengurus Sumanto sejak tujuh tahun lalu, Haji Supono Mustajab, sudah berkali-kali menawarkan kepada jemaahnya untuk menjadi istri Sumanto. Namun hingga saat ini belum ada yang mau menerima tantangan tersebut.
Padahal, kata dia, saat menawarkan kepada jemaahnya, Supono mengatakan siapa pun yang menjadi istri Sumanto bisa menjadi orang terkenal. Selain itu, honor yang diterima Sumanto saat pengajian juga diperkirakan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sumanto sendiri pernah mogok makan satu minggu gara-gara ditolak keluarganya. Waktu itu ia hendak minta doa restu agar niatnya memperoleh istri bisa kesampaian. Bukannya mendapatkan restu, ibu dan adiknya bahkan kabur karena ketakutan.
Lantas bagaimana tanggapan perempuan-perempuan yang tinggal di sekitar rumah sakit itu? “Wah, ya takut Mas, kalau nanti dimakan gimana,” ujar Siti, salah satu tetangganya.
Bulan puasa ini Sumanto laris diundang menjadi tamu acara pengajian di berbagai daerah. Kadang-kadang ia menjadi tamu pengajian bersama Aris Kondangin yang juga asal Purbalingga. Kehadiran Sumanto sendiri menjadi daya tarik pengajian dan mampu menghadirkan banyak orang. “Kalau ada pembangunan masjid biasanya Sumanto diundang agar sumbangannya bisa untuk melanjutkan pembangunan masjid,” kata Supono.
Pada 2003, Sumanto mencuri mayat seorang nenek lalu memakannya. Ia dihukum penjara lima tahun, namun dibebaskan pada 2006 setelah beberapa kali mendapat remisi.
ARIS ANDRIANTO