TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Penangulangan Terorisme Ansyaad Mbai menyebut masih banyak pelaku terorisme sekaliber Umar Patek yang harus ditangkap. "Masih ada puluhan di Indonesia," ujarnya usai penandatanganan kerja sama deradikalisme dengan lembaga Islam di BNPT, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2011.
Ansyaad belum mau mengungkap siapa saja yang menjadi target BNPT selain Zulkarnaen yang saat ini masih buron. "Bahkan, ada yang tadinya kami kira tidak bisa apa-apa saat ditangkap dulu, sekarang malahan jadi pimpinan," katanya. "Soal perakitan bom semuanya bisa dipelajari."
Ia menegaskan, jaringan Umar Patek di Indonesia terus berganti nama. Yang awalnya JI kini berubah nama jaringannya. Namun, ideologinya tetap sama. BNPT pun terus melakukan deradikalisme pada beberapa pelaku teror, tapi tidak semuanya berhasil. "Semua ada yang good news dan ada juga bad news," katanya.
Dengan ditangkapnya Umar Patek, kata Ansyaad, BNPT tidak khawatir dengan aksi balas dendam para pelaku teror. Karena semua aksi teror yang dilakukan saat ini selalu dilatarbelakangi balas dendam. "Tanpa kami berbuat, mereka balas dendam. Lebih baik kami berbuat."
Hari ini, Umar Patek tiba di Indonesia setelah Maret lalu ditangkap di Pakistan. Umar Patek diburu karena terlibat Bom Bali pada tahun 2002 serta pengeboman beberapa gereja. Pria asal Pemalang, Jawa Tengah, ini menjadi buron internasional setelah aksi terornya di beberapa negara.
Baca Juga:
ALWAN RIDHA RAMDANI