TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengusungan Sri Mulyani Indrawati sebagai kandidat presiden untuk Pemilu 2014 menuai berbagai komentar, termasuk dari kalangan petinggi negeri. Salah satunya adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman. Irman menilai diusungnya mantan Menteri Keuangan itu sebagai kandidat Presiden 2014 justru merupakan kabar baik yang muncul di tengah riuhnya perpolitikan Tanah Air.
"Mudah-mudahan akan membuat indah demokrasi kita. Saya mendukung kehadiran SMI (Sri Mulyani Indrawati). Apalagi dia tokoh, perempuan lagi," ujar Irman yang ditemui usai mengikuti pertemuan pimpinan Lembaga Tinggi Negara di Istana Negara Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2011.
Rabu kemarin, 3 Agustus 2011, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) yang dibidani sejumlah tokoh nasional didaftarkan sebagai peserta pemilu 2014 di Kementerian Hukum dan HAM. Partai ini akan mengusung Sri Mulyani sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang. “Target kami, ya Sri Mulyani jadi presiden, lalu diharapkan ada perubahan dan perbaikan Indonesia,” kata Arbi Sanit, salah satu pendiri Partai SRI kemarin.
Partai ini diusung oleh sejumlah tokoh, selain Arbi Sanit, ada Wimar Witoelar, Todung Mulya Lubis dan Rahman Toleng. Partai anyar ini mengklaim telah memiliki kepengurusan di 33 provinsi. Menurut Arbi, ia telah mengadakan studi tentang calon pemimpin yang dibutuhkan Indonesia. “Ada 30 nama dan Sri Mulyani adalah top ranking,” ujarnya.
Arbi mengklaim Sri Mulyani telah menunjukkan kualitas kepemimpinan melalui reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Arbi yakin peluang Sri Mulyani memenangi pemilu sangat besar. “Karena partai lain enggak punya tokoh, peluang Sri Mulyani paling besar."
Menurut Irman, pencalonan Sri sebagai presiden adalah hak berdemokrasi setiap orang. Ditambah lagi, Sri Mulyani merupakan tokoh perempuan yang memiliki track record yang cukup mumpuni untuk bersaing dengan calon lainnya di Pemilu mendatang. Jika benar ia akan maju bersaing, minimal calon presiden perempuan akan kembali mewarnai perhelatan akbar lima tahunan itu. Sebelumnya, calon presiden perempuan yang muncul baru Megawati Soekarno Putri. "Bagus, kan? Harus, dong (ada perempuan)," tutur Irman.
MUNAWWAROH