Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eko Budihardjo Klarifikasi Pernyataannya Soal Saripetojo

image-gnews
Aksi menolak rencana pembanunan Mall di bekas pabrik es Saripetojo, Solo. TEMPO/Andry Prasetyo
Aksi menolak rencana pembanunan Mall di bekas pabrik es Saripetojo, Solo. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO Interaktif, Semarang - Ketua tim pengkaji bekas bangunan pabrik es Saripetojo, Profesor Eko Budihardjo mengakui dirinya kurang pas dalam memberikan keterangan soal rekomendasi tim pengkaji soal status bangunan tersebut.

Eko menduga ada kesalahan penafsiran yang kurang lengkap dalam keterangan persnya yang dilakukan Jum'at (8/7)lalu di rumahnya. "Sebagai guru besar ya ada salahnya. Keterangan saya mungkin kurang pas sehingga interpretasi media massa lain," kata Eko, Selasa 12 Juli 2011.

Eko menyatakan, hingga kini tim pengkaji belum memiliki hasil akhir. Eko menyebut pada 15 Juli mendatang tim akan bertemu Gubernur Jateng. Selanjutnya, pada 21 Juli tim akan bertemu Wali Kota Surakarta. Setelah itu, tim juga akan menemui ilmuan, seniman, budayawan dan lain-lain. Setelah semua tahap itu dilalui, kata Eko, barulah nanti ada laporan lengkap.

Pada pertemuan beberapa waktu lalu, kata dia, Soedarmono dan Amin Luhur tidak hadir sehingga tak ikut tanda tangan dalam rekomendasi tim pengkaji.

Dokumen rekomendasi yang diberikan Eko pada saat jumpa pers di rumahnya memang tidak ada tandatangan Soedarmono dan Amin Luhur. Tapi, kata Eko, itu tak masalah sehingga kajian tim akan jalan terus. "Saya berharap dua pakar ini bisa hadir dalam pertemuan selanjutnya," kata Eko.

Anggota tim pengkaji lainnya, Totok Rusmanto menyatakan Soedarmono tak bisa hadir dalam rapat karena saat itu dia masih ada acara di Jakarta.

Secara pribadi, Eko mengusulkan agar kawasan pabrik es Saripetojo direvitalisasi saja. Karena lahannya mencapai 12 ribu meter per segi maka masih memungkinkan untuk ada bangunan baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Revitalisasi, kata dia, masih dalam kategori bangunan cagar budaya karena ada bangunan-bangunan yang harus tetap dilestarikan tapi tak menutup kemungkinan akan ada bangunan baru. Namun, kata Eko, bangunan baru itu tak harus bangunan mal tapi bisa apa saja, misalnya pusat budaya, situs hotel atau yang lainnya.

Eko menyatakan bahwa pelestarian dan pengembangan sebuah kawasan saat ini hanya diartikan sebatas pengembangan mall."Saya usul bangun bangunan yang khas dan unik sehingga 50 tahun ke depan bisa memiliki nilai sejarah," kata dia. Ia mencontohkan, Kantor Gubernur DKI Jakarta merupakan bangunan yang tua. Namun, di belakangnya juga ada bangunan yang baru.

Usulan itu, kata Eko, berbeda dengan usulan BP3 yang meminta agar Saripetojo menjadi situs purbakala. Jika situs purbakala maka tidak bisa diapa-apakan. Seperti Benteng Vandelberg Solo yang sudah ditetapkan sebagai situs purbakala. "Kalau Saripetojo tidak bisa diapa-apakan maka sayang sekali," kata dia.

Eko menjamin bahwa apa yang dihasilkan tim pengkaji sangat menonjolkan aspek keilmuan dan tidak ada pesanan dari siapapun. "Jangan anggap ini sebagai alat untuk mengabsahkan Gubernur. Kami akan tetap independen. Saya sudah tua tinggal menikmati masa tua," kata dia.

ROFIUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

25 menit lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

35 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

42 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.