TEMPO Interaktif, Mataram - Wakil Presiden Boediono mengingatkan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan seluruh masyarakat untuk memberikan perhatian lebih besar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah pesisir dan perbatasan.
"Kehidupan para nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat di kawasan pesisir umumnya memprihatinkan," kata Boediono dalam pidato peresmian Festival Internasional Pemuda dan Olahraga Bahari (FIPOB) VI di Pantai Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin, 11 Juli 2011.
Menurut Boediono, kantong-kantong kemiskinan tak hanya di daratan. Banyak sekali komunitas nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini terjadi karena belum diberdayakannya potensi sumber daya alam laut secara optimal untuk kemakmuran seluruh bangsa.
"Padahal, potensi sumber daya laut kita sungguh luar biasa," kata Boediono. "Dari perikanan, rumput laut, garam, berbagai bahan hayati laut yang bisa menjadi bahan baku industri farmasi, seperti ubur-ubur, karang lunak, hingga berbagai jenis ganggang mikro. Semua bisa menjadi sumber penghidupan yang layak bagi penduduk di kawasan pesisir."
Boediono mengajak generasi muda kembali memahami budaya cinta bahari dengan mencintai laut. Menurut dia, cinta bahari mengandung implikasi luas. Dia memberi contoh, jika pemerintah saat ini mengembangkan paradigma pembangunan ekonomi berbasis kelautan, itu tidak semata-mata untuk kepentingan ekonomi nasional. "Tapi, juga harus dapat memberikan wadah untuk mengentaskan kemiskinan," kata Boediono.
MUNAWWAROH