Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemelut Elite Demokrat, SBY Diminta Turun Tangan

image-gnews
Marzuki Alie. TEMPO/Prima Mulia
Marzuki Alie. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan kepemimpinan Partai Demokrat tidak hanya menjadi tanggung jawab Anas Urbaningrum selaku ketua umum. Melainkan, juga menjadi tanggung jawab para kader lain yang didapuk sebagai pemimpin. "Kalau bicara leadership, bukan bicara Anas Urbaningrum, bicara kepemimpinan di Partai Demokrat itu kolektif kolegial," kata Marzuki di Gedung DPR, Senin, 11 Juli 2011.

Dengan sifat kepemimpinan kolektif kolegial, kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini, maka beban tanggung jawab harus ditanggung bersama dan tidak seharusnya antarpemimpin di Demokrat saling serang satu sama lain. "Kalau kepemimpinan kolektif ini antar pimpinannya sudah saling serang, ya artinya apa?" kata dia. "Sehingga harus yang di atas yang turun tangan, yaitu SBY."

Marzuki menanggapi berbagai respons yang muncul setelah ia mengirimkan pesan pendek kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pesan singkat yang ia kirimkan ketika melakukan kunjungan kerja ke Rusia itu berisi keluh-kesah soal sejumlah pengurus partai yang saling menyerang di media.

Dalam sebuah acara di televisi nasional beberapa hari lalu, tiga orang kader Partai Demokrat beradu mulut. Mereka adalah Denny Kailimang, Amir Syamsuddin, dan Ruhut Sitompul. Kondisi ini, menurut dia, akibat kepemimpinan partai yang lemah di bawah Ketua Umum Anas Urbaningrum. Adu mulut tersebut berkaitan dengan polemik kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

Pesan itu ia kirimkan karena ia mendapat banyak laporan semakin memanasnya suhu politik internal Partai Demokrat. Ia pun meminta SBY sebagai Ketua Dewan Kehormatan untuk mengambil tindakan tegas kepada para kadernya. "Yang jadi pertanyaan, salahnya di mana? Saya kan anggota Wanbin (Dewan Pembina). Anggota Wanbin kan komunikasinya kepada Ketua Wanbin," kata Marzuki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Marzuki, pengiriman pesan pendek ke SBY adalah bentuk komunikasi yang sudah biasa ia lakukan. Tidak hanya sekali dua kali ini, melainkan sudah ratusan kali. Sebelumnya, ia berkomunikasi dengan SBY tanpa perlu memberitahukan ke anggota Dewan Pembina lainnya. Namun, lain ceritanya untuk kasus perdebatan tiga kader Demokrat. "Karena ini urusan Dewan Pembina, maka saya tembuskan ke anggota Wanbin yang jumlahnya 30 orang," ujarnya.

Karena itu, kata Marzuki, kemungkinan ada di antara anggota Dewan Pembina yang kaget dengan pesan pendek tersebut dan berpikir ada apa. "Mungkin bertanya atau apa sehingga SMS itu keluar," ujar Marzuki menerangkan kemungkinan penyebab bocornya SMS yang ia kirimkan ke SBY.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat bersilahturahmi dengan Paguyuban Pasundan Papua di Yonif 751, Jayapura, Jumat (1/10/2021). (Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar)
Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol


Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

24 Juni 2018

Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, 6 Februari 2018. SBY didampingi  Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan. TEMPO/Ilham Fikri
Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.


Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih. Dok Tempo
Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.


Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, 7 Maret 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi
Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.


AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo  berjabat tangan dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disaksikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.


Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3). Foto: Biro Pers Setpres
Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.


Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Presiden Joko Widodo  berjabat tangan dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disaksikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Pimpinan Nasional  (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.


AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Agus Harimurti Yudhoyono seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 6 Maret 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.