TEMPO Interaktif, Malang - Universitas Brawijaya Malang mencoret lebih dari 660 pelamar beasiswa Bidik Misi karena tak memenuhi syarat. Akibatnya, jatah calon mahasiswa baru yang berhak mendapatkan program beasiswa Bidik Misi belum terpenuhi. "Banyak pelamar yang mengaku berasal dari keluarga miskin, padahal mereka berasal dari keluarga mampu atau kaya," kata Kepala Humas Universitas Brawijaya, Susantinah Rahayu, Jumat, 8 Juli 2011.
Beasiswa Bidik Misi adalah beasiswa dari pemerintah untuk calon mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin. Selain mendapatkan fasilitas pembebasan biaya pendidikan, penerima juga mendapatkan tunjangan biaya hidup per bulan selama 4 tahun.
Untuk mendapatkan beasiswa ini, calon mahasiswa harus memenuhi 6 persyaratan, yaitu,data prestasi, penghasilan orang tua, pengeluaran orang tua, dan jumlah keluarga yang menjadi tanggungan orang tua.
Pada tahun 2011, Universitas Brawijaya mendapatkan jatah sebanyak 500 mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa Bidik Misi. Tapi, karena banyak pendaftar yang tak memenuhi syarat, saat ini baru terjaring 340 calon mahasiswa. Kekurangan kuota sebanyak 160 calon mahasiswa akan diseleksi dari 216 orang pendaftar yang mengajukan dari jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tulis.
Tahun 2011 Universitas Brawijaya mendapatkan jatah mahasiswa baru sebanyak 13.200 yang tersebar di 74 program studi. Rekrutmen calon mahasiswa diambilkan dari berbagai jalur, antara lain SNMPTN tulis sebanyak 5.828 mahasiswa, jalur mandiri 4.300 mahasiswa, dan selebihnya dari jalur SMNPTN nontulis.
BIBIN BINTARIADI