TEMPO Interaktif, Bali - Forum Anak Daerah (FAD) Bali meminta agar Ujian Nasional (Unas) yang menentukan kelulusan siswa bisa ditinjau kembali. Unas dinilai tidak efektif dijadikan standar untuk mengukur kemampuan belajar siswa.
Desakan itu merupakan hasil dari acara “Mimbar Anak Bali ke V” yang digelar FAD Bali. “Kalau digunakan untuk menentukan kelulusan, itu tidak fair karena prestasi keseharian siswa tidak tercermin dalam Unas,” kata Ketua Komisi Organisasi FAD Bali, Bayu Wikrama, Jumat 24 Juni 2011.
Mimbar Anak Bali (MAB) mempertemukan perwakilan anak-anak dari seluruh Bali yang berusia antara 12-18 tahun untuk membahas masalah-masalah anak di provinsi ini.
Wikrama menegaskan, Unas telah memberi tekanan psikologis yang kuat pada anak-anak. Pada siswa Sekolah Dasar (SD), ada kekhawatiran tidak dapat mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK) dengan tepat. Padahal, mereka sudah mengetahui jawaban yang benar. “Sekarang anak-anak makin tertekan dengan adanya isu contek massal di mana-mana,” ujarnya.
Selain membahas masalah Unas, MAB juga mendesak realisasi kota ramah anak di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Saat ini baru kota Denpasar yang mendeklarasikan status tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Status itu akan menunjukkan komitmen yang kuat untuk memberikan layanan pendidikan, kesehatan, keamanan dan fasilitas lainnya bagi anak-anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
MAB pun meminta pemerintah untuk mendukung dan memfasilitasi KTR (Kawasan Tanpa Rokok) sebagai usaha menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak. “Juga untuk mencegah anak-anak menjadi perokok pemula,” tegas Wikrama. Tuntutan lainnya adalah upaya untuk menjamin adanya tayangan televisi serta jaringan Internet sehat bagi anak-anak. Hasil dari MAB nantinya akan disampaikan kepada pihak pemerintah serta lembaga-lembaga lain yang terkait.
Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Propinsi, Bali Nyoman Masni, menegaskan perlunya memberikan dukungan terhadap aspirasi anak-anak tersebut. “Mereka adalah masa depan kita semua,” tegasnya.
ROFIQI HASAN