TEMPO Interaktif, Kediri - Warga di Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, menemukan dua buah arca yang diduga sebagai peninggalan prasejarah. Benda tersebut diyakini berada di dalam batang pohon saat ditemukan.
Sabarudin, 45 tahun, warga desa setempat yang menemukan arca itu mengatakan benda prasejarah itu diketahui tersembul dari dalam batang pohon sepreh yang tumbang satu tahun lalu. Pohon berdiameter hampir dua meter itu berdiri tepat di pinggir sebuah sendang. "Kami kaget karena arca itu berada di dalam batang pohon," kata Sabarudin di lokasi penemuan, Sabtu, 18 Juni 2011.
Warga desa sendiri sebelumnya sempat memangkas batang pohon itu untuk dijadikan kayu bakar dan hanya menyisakan pangkalnya saja. Dan pagi tadi, ketika pangkal tersebut tercerabut dari dalam tanah karena dimakan rayap, tampak dua buah arca di dalam batang yang terbelah.
Menurut pantauan Tempo, arca yang sudah diangkat itu memiliki bentuk yang hampir sama, yakni orang bersila di atas altar. Salah satu arca memiliki tinggi 30 sentimeter, lebar 25 sentimeter, dan tebal 11 sentimeter, serta tampak lebih jelas bentuknya. Menyisakan dada, tangan kanan, dan bagian bawah badan, arca itu menunjukkan seseorang bertubuh kekar.
Sementara, arca lainnya dengan tinggi 19 sentimeter, lebar 26 sentimeter, dan tebal 14 sentimeter menggambarkan pria dengan tubuh semampai. Sayang, arca ini hanya menyisakan setengah bagian dada hingga kaki.
Menurut Sabarudin, kedua arca itu berada pada jarak 30 sentimeter antara satu dan lainnya saat ditemukan. Posisi arca pria semampai berada di tempat lebih tinggi.
Saat ini, kedua arca itu diletakkan di lokasi penemuan. Warga memasang papan tulisan larangan mengambil arca di samping sendang. "Kami ingin arca ini tetap di sini," kata Sabarudin.
Menariknya, penemuan arca itu sendiri tak begitu menarik perhatian warga. Beberapa warga mengaku sudah mendengar soal arca itu sejak lama. "Pohon itu memang sudah lama tumbang. Sejak satu tahun lalu sudah ada kabar keberadaan arcanya," kata Sumini, 56 tahun.
HARI TRI WASONO