TEMPO Interaktif, Jakarta - Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dinilai berpeluang paling besar untuk menggantikan Jenderal George Toisutta sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD). Selain memenuhi syarat administratif, ia memiliki pengalaman dan karier yang paling menonjol di antara calon-calon lain.
Pengamat militer Andi Widjajanto mengatakan Pramono unggul karena pernah memimpin dua pasukan khusus di Angkatan Darat. Sebelum menjabat Panglima Kostrad, ia pernah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD pada Juli 2008-Desember 2009.
"Kombinasi pengalaman di Kopassus dan Kostrad ini tidak ada pada calon lainnya," katanya ketika dihubungi hari ini, Selasa 14 Juni 2011. Pramono juga unggul karena dia berasal dari pasukan Infanteri. Hampir 95 persen KSAD, kata Andi berasal dari pasukan Infanteri.
Sepanjang sejarah TNI Angkatan Darat, hanya dua KSAD berasal bukan dari pasukan Infanteri, yaitu Jenderal Try Sutrisno yang berasal dari pasukan Zeni dan Jenderal Hartono yang berasal dari pasukan Kavaleri.
Hal ini dinilai Andi cukup wajar karena 70 persen pasukan Angkatan Darat adalah pasukan Infanteri. Selain itu, ada tradisi lain yang dibangun sejak zaman Presiden Soeharto. Mereka yang diangkat sebagai KSAD biasanya berasal dari Kostrad atau Kopassus.
"Karena perwira terbaik Angkatan Darat berasal dari dua pasukan khusus ini," kata Andi. Pramono yang memiliki kombinasi pengalaman itu, tentu jauh lebih kuat posisinya.
Andi menyebut beberapa mantan KSAD yang berasal dari Kopassus atau Kostrad. Antara lain KSAD sekarang, Jenderal George Toisutta, juga pernah menjabat Panglima Kostrad. Mantan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto juga menjabat Panglima Kostrad sebelum menjadi KSAD. Adapun Jenderal Djoko Santoso, bekas KSAD sebelum Tosisutta juga pernah menjabat Komandan Jenderal Kopassus dan Panglima Kostrad.
Sayangnya isu miring juga membuntuti Pramono. Kariernya yang cemerlang dinilai terkait dengan hubungan kekerabatannya dengan Presiden SBY. Pramono Edhie adalah adik dari Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Kariernya dinilai mengalami peningkatan pesat setelah SBY menjadi Presiden RI. "Ya, kita berharap Presiden memilih KSAD bukan atas pertimbangan relasi atau kekerabatan, tapi karena profesionalitas militer yang memang dibutuhkan Angkatan Darat," kata Andi.
KARTIKA CANDRA