Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Menteri Hadiri Rapat RUU BPJS  

image-gnews
Menko Kesra, Agung Laksono. TEMPO/Seto Wardhana
Menko Kesra, Agung Laksono. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Lima menteri menghadiri Rapat Koordinasi soal Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Asuransi Kesehatan bagi TNI dan Polri. Rapat digelar di Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Rabu, 8 Juni 2011.

Tampak hadir lima menteri itu adalah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar.

Selain kelima menteri hadir Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional, Chazali Situmorang. Rencananya, usai rapat kelima menteri akan memberikan keterangan pers seputar hasil rapat.

Seperti diketahui, pembahasan lanjutan RUU Jaminan Sosial di ballroom InterContinental Jakarta Midplaza Hotel –salah satu hotel bintang lima di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta–, kemarin, masih alot. Pemerintah dan DPR belum mencapai titik temu soal organ dan struktur serta transformasi BPJS.

Hingga berita ini diturunkan,DPR dan pemerintah belum menyepakati struktur BPJS dalam rapat yang dipimpin Ketua Panja RUU BPJS Komisi IX DPR Ferdiansyah tersebut. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Mulia P Nasution sebagai perwakilan pemerintah mengatakan, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) idealnya bertanggung jawab langsung kepada presiden.

Sementara DPR menginginkan Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bersifat otonom, sedangkan pemerintah menginginkan BPJS berada di bawah Kementerian Keuangan.

"Rapat berjalan alot dan kedua belah pihak tetap bertahan pada sikapnya masing-masing sehingga tidak mencapai kesepakatan," kata Wakil Ketua Panja RUU BPJS, Surya Chandra Surapaty.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, perbedaan sikap antara DPR RI dan pemerintah cukup jauh. Dalam konsep RUU BPJS versi DPR, menurut dia, BPJS berada di bawah Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan keduanya bertanggungjawab kepada Presiden.

"Seluruh kegiatan BPJS dilaksanakan oleh organ. Itu yang diatur dalam UU SJSN pasal 6 hingga pasal 12," kata Surya Chandra Surapaty. Namun dalam skema hubungan antarlembaga BPJS versi pemerintah, kata dia, jauh berbeda.

Menurut dia, pemerintah mengusulkan BPJS berada di bawah Menteri Keuangan. "Dalam skema DPR RI, BPJS sejajar dengan Menkeu, sedangkan DJSN berada di atas BPJS," katanya.

Surya menambahkan, namun tiga lembaga tersebut, yakni Menkeu, DJSN dan BPJS, sama-sama bertanggung jawab kepada Presiden.  Kewenangan DJSN, kata dia, memonitor dan mengevaluasi kerja BPJS, sedangkan Menteri Keuangan memiliki wewenang mengawasi.

Sedangkan dalam skema pemerintah, kata dia, pemerintah menginginkan adanya organ di bawah BPJS yakni jajaran direktur eksekuti

MARTHA THERTINA | WDA | ANT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sebanyak 519 Anak Jakarta Timur Tercatat Pakai Vaksin Palsu  

26 Juli 2016

Aliansi Orang Tua Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda bertemu dengan Komnas Perlindungan Anak. Mereka berharap KPAI mampu menjembatani tuntutan mereka ke pemerintah dan pihak berwajib. TEMPO/Auzi Amazia
Sebanyak 519 Anak Jakarta Timur Tercatat Pakai Vaksin Palsu  

Dalam rapat tersebut, perwakilan Ikatan Dokter Anak menegaskan kesiapannya memantau tumbuh-kembang anak korban vaksin palsu.


Asian Games Tak Kunjung Siap, Megawati Tegur Puan Maharani  

7 Desember 2015

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang bersama putrinya, Puan Maharani saat menghadiri acara ramah tamah sebelum Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, 8 April 2015 malam. TEMPO/Imam Sukamto
Asian Games Tak Kunjung Siap, Megawati Tegur Puan Maharani  

Megawati kecewa lantaran Puan, selaku menteri terkait, belum bisa memberikan kepastian soal perhelatan Asian Games 2018.


Kasus Dokter Andra, Menteri Puan: Ini Pengalaman Pahit!

13 November 2015

Puan Maharani melihat kerajinan tangan karya siswa di SMPN 1 Cisarua, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Rabu 28 Januari 2015. Kunjungan Puan dalam rangka meninjau berbagai fasilitas yang ada di sekolah tersebut. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Kasus Dokter Andra, Menteri Puan: Ini Pengalaman Pahit!

Belajar dari kasus dokter Andra, Puan berharap perbaikan transportasi di daerah terpencil, seperti harapan Jokowi, bisa terlaksana.


Puan Menteri, Agung Laksono: Kantor Lebih Feminin  

28 Oktober 2014

Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
Puan Menteri, Agung Laksono: Kantor Lebih Feminin  

Agung memuji proses transisi sebagai hal positif.


Dua Kapal Peserta Sail Raja Ampat Diberangkatkan  

8 Agustus 2014

KRI dr. Soeharso, satu-satunya kapal rumah sakit milik Indonesia, bersandar di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.
Dua Kapal Peserta Sail Raja Ampat Diberangkatkan  

Ratusan anggota Pramuka selama pelayaran dibekali dan diperkenalkan kepada wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara, dan kemaritiman.


3 Provinsi Ini Cepat Sejahtera  

10 Juli 2014

Murid-murid SD Kampung Harapan Jaya berfoto bersama usai lomba mewarnai di Kampung Misool, Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, 11 Juni 2014. Beberapa di antara mereka harus menggunakan kapal demi mencapai sekolahnya. (The Nature Conservancy)
3 Provinsi Ini Cepat Sejahtera  

Penilaian ini menggunakan Indeks Kesejahteraan Rakyat sebagai indikator. Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Barat.


Agung Laksono: El Nino Picu Kekeringan Parah

24 Juni 2014

Ilustrasi kekeringan. REUTERS/Stringer
Agung Laksono: El Nino Picu Kekeringan Parah

Pantauan satelit NOAA18 pada 22 Juni 2014 memperlihatkan 120 sebaran titik panas di sejumlah provinsi.


Besok, CT Panggil Freeport dan Newmont

27 Mei 2014

ANTARA/Stringer/Spedy Paereng
Besok, CT Panggil Freeport dan Newmont

"Prioritas saya akan coba bereskan di sektor mineral dan oil
gas," kata Chairul.


Agung Persilakan KPK Selidiki Kartel Beras Miskin  

7 April 2014

Menko Kesra HR. Agung Laksono. TEMPO/Subekti
Agung Persilakan KPK Selidiki Kartel Beras Miskin  

Penyusunan harga pembelian beras tidak transparan, akuntabel, dan salah memberikan insentif bagi pengusaha.



Ramai Kasus Satinah, Pemerintah Tetap Kirimkan TKI  

28 Maret 2014

Seorang aktivis perempuan pura-pura digantung saat mengikuti aksi solidaritas untuk Satinah di Jalan Pahlawan, Semarang (28/3). TEMPO/Budi Purwanto
Ramai Kasus Satinah, Pemerintah Tetap Kirimkan TKI  

Agung Laksono menilai tidak fair jika karena ulah segelintir TKI maka pemerintah memberlakukan moratorium.