TEMPO Interaktif, Pangkep --- Kerusakan panel control finishing mill 420 (mesin penggilingan akhir) pabrik PT Semen Tonasa IV akibat korsleting listrik pada Senin lalu tidak mempengaruhi produksi semen. Sebab, kata Sekretaris PT Semen Tonasa, Saharuddin, perusahaan ini bisa menggunakan 10 unit control finishing mill lainnya, yang semuanya masih berfungsi normal.
Saharuddin mengatakan tidak ada kerugian yang dialami perusahaan itu akibat kebakaran kabel pada mesin panel tersebut. “Semua kerugian perusahaan ditanggung oleh pihak asuransi kebakaran, PT Jasindo,” kata Saharuddin kemarin. Namun ia tak menjelaskan perincian biaya yang akan ditanggung asuransi.
Baca Juga:
Ia menegaskan, rusaknya control panel penggilingan akhir itu akibat korsleting listrik. Ia memastikan bahwa kebakaran tersebut sama sekali tidak mempengaruhi produksi semen. Sebab, semen yang tadinya digiling pada mesin itu semua dialihkan ke unit mesin finishing lainnya, baik di Tonasa IV, III, maupun II, yang jumlahnya 10 unit mesin penggilingan akhir. "Sampai saat ini mesin-mesin itu berfungsi normal,” kata Saharuddin.
Mengenai ketersediaan produk semen Tonasa di pasar, kata dia, sampai saat ini stoknya masih bisa memenuhi kebutuhan pasar. "Masih dapat dipenuhi selama sebulan ke depan walau seandainya semua unit mesin berhenti total, baik di wilayah Banjar Masing, Palu, Ambon, ataupun Sulawesi Selatan sendiri, karena semen PT Tonasa masih banyak tertampung di gudang-gudang,” tambahnya.
Saharuddin juga menambahkan, apa yang disampaikannya ini bukan untuk membanggakan perusahaan ini. "Tapi memang kenyataannya demikian," kata dia. Saharuddin mempersilakan siapa saja yang akan mengecek kebenaran informasinya ini dengan melihat hasil produksi semen PT Tonasa yang memang tidak berkurang akibat korsleting itu. "Jadi persoalan (korsleting) ini sama sekali tidak mempengaruhi pangsa pasar, apalagi kerugian fatal bagi perusahaan,” kata Saharuddin.
JUMADI