“Kami saat ini sedang berjaga-jaga di Pantai Bocor karena ada isu tempat kami akan diserang,” ujar Ketua Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS), Seniman, Minggu 22 Mei 2011.
Seniman mengatakan, spanduk tersebut di antaranya bertulisan, "Warga Setrojenar bukan anggota FPPKS" dan "Awas bahaya laten komunis dan NII". Ia menduga, spanduk yang dipasang di depan Kantor Dislitbang dan Pantai Bocor tersebut sebagai upaya provokasi. Ia sendiri menyesalkan pemasangan spanduk tersebut karena hanya akan memanaskan suasana.
Sejak terjadinya bentrokan antara TNI AD dengan petani Setrojenar, muncul beberapa kelompok yang kontra dengan kegiatan FPPKS. Mereka terbentuk di delapan kecamatan yang berada di sepanjang pantai selatan Kebumen.
Koordinator Litigasi Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen, Teguh Purnomo, mengatakan pemasangan spanduk tersebut sangat kontraproduktif dengan upaya penyelesaian insiden Kebumen. “Kami berharap seluruh elemen bisa menahan diri untuk tidak melakukan upaya provokasi,” katanya.
Dari laporan yang masuk, kata Teguh, kelompok kontra FPPKS dibentuk oleh pemerintah provinsi, kabupaten, dan TNI AD. Mereka memasang spanduk di beberapa desa di Kawasan Urut Sewu.
ARIS ANDRIANTO