Di sela-sela kunjungan kerja Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo di kampus setempat, ia menjelaskan jurusan baru itu dibuka karena Indonesia sudah waktunya menata transportasi laut.
"Mayoritas wilayah kita adalah laut. Tapi, selama ini kita hanya memikirkan transportasi darat, bahkan transportasi laut pun kita kelola dengan pemikiran darat, yakni membangun jembatan," katanya.
Padahal, katanya, masih banyak wilayah Indonesia yang tidak mudah dijangkau dengan pemikiran itu, sehingga banyak wilayah kepulauan yang tertinggal. "Indonesia adalah negara kepulauan yang terhubung dengan laut. Karena itu, kita harus memikirkan transportasi laut untuk kemajuan bersama," katanya.
Untuk itu, katanya, ITS ingin memberikan kontribusi dengan membuka Jurusan Transportasi Laut yang selama ini sudah dipersiapkan secara bertahap melalui bidang studi. "Untuk langkah awal, kami akan menerima 50-an mahasiswa dari SNMPTN 2011. Itu jurusan baru di Fakultas Teknologi Kelautan," katanya.
Dengan jurusan baru itu, katanya, berarti ada 28 jurusan pada lima fakultas di ITS, yakni 23 jurusan S1 (strata 1) dan lima jurusan D3 (diploma).
Sementara itu, Universitas Surabaya (Ubaya) membuka program studi (prodi) baru, yakni industri kreatif pada Jurusan Teknik Industri di Fakultas Teknik Ubaya. "Itu karena kiblat dari Teknik Industri Ubaya adalah technopreneurship. Karena itu, ada pengembangan program yang salah satunya adalah industri kreatif," kata staf Humas Ubaya, Bianda Nadia.
WDA | ANT