TEMPO Interaktif, Kupang - Lima warga Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas akibat terseret banjir di lokasi berbeda sejak Sabtu, 7 Mei dan Minggu, 8 Mei 2011.
Dari kelima korban tewas itu, satu korban masih dinyatakan hilang, yakni Kosmas Patas. Ia terseret banjir bersama istrinya, Lusiana Nihut, di Sungai Wae Ghera, Desa Watu Pari, Kecamatan Kota Komba. Jenazah Lusiana ditemukan tim penolong Minggu, 8 Mei 2011.
Pencarian terhadap Kosmas dilanjutkan hari ini, Senin 9 Mei 2011.
Korban lainnya adalah Erfiana Sode dan Ermiana Man yang terseret banjir Sungai Wae Keba di Desa Benteng Riwu; serta Blasius Abur yang terseret Sungai Wae Bobo, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong.
Empat korban tewas sudah dievakuasi ke rumah masing-masing.
Baca Juga:
Gubernur NTT Frans Lebu Raya membenarkan adanya korban tewas akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Manggarai Timur. "Kita terus merespon untuk penanganan yang sifatnya darurat," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin, 9 Mei 2011.
Gubernur mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah darurat bagi korban tewas untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Untuk penanganan jangka panjang, lanjut gubernur, akan dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. "Penanganan paling penting sekarang adalah memberikan perhatian untuk pemakaman para jenazah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Timur, Frans Malas mengatakan, banjir terjadi karena hujan lebat yang mengakibatkan sungai di wilayah itu meluap.
"Tim penolong sedang melakukan persiapan untuk melanjutkan pencarian korban yang hilang," ucapnya.
YOHANES SEO.