Tim gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional, Brimob Polda Jawa Timur, anggota Satlak Bojonegoro, SAR Bojonegoro, hingga saat ini terus melakukan pencarian.
Tim yang beranggotakan 60 orang serta dibantu masyarakat melakukan penyisiran hingga ke Jembatan Gelendeng di perbatasan Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten Tuban, atau sejauh 12 kilometer dari tempat tenggelamnya perahu.
Pencarian menggunakan delapan unit perahu karet.
“Kami akan terus berupaya mencarinya sampai semua korban bisa ditemukan,” kata Heri, anggota Badan SAR Nasional di tengah pencarian di Desa Sukorejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.
Perahu yang dikemudikan Wiji tenggelam Senin pagi, 2 Mei 2011, sekitar pukul 06.15 WIB. Dari 31 penumpang, sebanyak 22 orang ditemukan dalam keadaan selamat.
Satu korban, Darsih, 40 tahun, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Trucuk, ditemukan tewas. Jenasahnya ditemukan terseret arus sekitar 500 meter dari tempat kejadian perkara, yakni antara Desa Padang, Kecamatan Trucuk, dan Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojongoro.
Adapun para korban yang belum ditemukan berdasarkan data di Posko Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu adalah:
1.Agus, warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk.
2.Yeno, warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk.
3.Yana Oktaviani,14 tahun, siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) Bojonegoro.
4.Feti May Nur Hidayah, 14 tahun, siswa MTSN Bojonegoro.
5.Nurul Wijayanti, siswi Madrasah Aliyah Abu Darin, Ngumpak Dalem, Bojonegoro.
6.Sri Parti, siswi Madrasah Aliyah Abu Darin, Ngumpak Dalem, Bojonegoro’
7.Nurik Nakmah, siswi Madrasah Aliyah Abu Darin, Ngumpak Dalem, Bojonegoro.
8.Darsini, warga Desa Padang. Kecamatan Trucuk, Bojonegoro.
SUJATMIKO