"Saya selesaikan tugas reses di dapil, dan partai memberi saya waktu," kata Arifinto ketika dicegat wartawan saat akan meninggalkan gedung dewan, Selasa 19 April 2011.
Ketika itu Arifinto yang mengenakan kemeja batik sedang akan memasuki mobil Isuzu Panther warna hitam bernomor plat B 1821 KFW. Menurut Arifinto, dirinya telah mengajukan tenggang waktu ke partainya untuk menyelesaikan tugas di dapilnya.
"Pokoknya saya meminta tenggang waktu menyelesaikan tugas di daerah pemilihan. Saya tidak bisa patok (sampai kapan). Kalau partai memberi waktu, ya saya gunakan," ujarnya.
Dia juga telah menerima surat tugas untuk berkunjung ke daerah pemilihannya selama masa reses. Dan itu, kata dia, diteken sebelum ia tersangkut kasus yang memaksanya mundur sebagai anggota dewan. "Nanti kalau tidak saya lakukan berarti saya korupsi (uang SPJ) dong?"
Meski belum memasukkan surat pengunduran ke partai, Arifinto mengatakan pengunduran dirinya serius. "Saya sudah nyatakan, berarti kan tidak main-main. Tapi kalau partai minta saya bikin surat segera, ya saya akan bikin surat segera," ujar dia.
Pria berkacamata ini menjelaskan, surat pengunduran diri akan ia sampaikan ke partai, lalu partai akan menyampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum. Terakhir, surat itu akan diproses untuk diteruskan ke Presiden. "Yang saya tahu sampai sekarang saya harus mengajukan ke partai."
MAHARDIKA SATRIA HADI