Dalam evaluasi ini nantinya, kata Gamawan, yang paling disoroti adalah daerah otonomi baru yang berusia maksimal tiga tahun. Apalagi berdasarkan amanat undang-undang daerah baru ini harus dievaluasi tiap tahunnya. Outputnya, tentu saja hasil evaluasi akan menggambarkan kinerja daerah, posisinya berada dimana, apakah baik, amat baik, atau buruk.
"Setelah tiga tahun kalau masih sama rendah daerah tersebut akan dibina, kalau dibina masih tidak mungkin, maka punya peluang untuk digabungkan. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi,"kata dia.
Menurut Gamawan, sebenarnya evaluasi semacam ini merupakan evaluasi rutin yang dilakukan pemerintah pusat/kementeriannya. Yang menjadi target evaluasi adalah seluruh kinerja pemerintah daerah, termasuk laporan keuangannya. Hanya saja, tahun lalu Kemendagri sengaja tidak mengumumkan hasil evaluasi mengingat banyaknya pemilihan kepala daerah (pilkada) di 244 kabupaten/kota dan provinsi.
"Tahun lalu kita evaluasi tapi tidak kita umumkan, karena ada 244 pilkada, nanti dijadikan alat politik. Tahun ini akan kita umumkan, biar daerah tahu semua, posisinya dimana dan kinerjanya bagaimana,"kata dia.
Untuk tahun ini, Gamawan agak sedikit sumringah. "Kalau dulu daerah otonomi baru yang berusia 0-3 tahun ada 80 persen yang, sekarang agak membaik,"ujarnya. Daerah mana saja? "Jangan sekaranglah, nanti saja 25 April,"kata mantan gubernur Sumatera Barat ini tersenyum.
MUNAWWAROH