Hujan selama empat bulan terakhir mengguyur kabupaten itu hingga mengakibatkan air di Danau Paniai, Sungai Aga, Sungai Eka, Sungai Ukawo, Sungai Wanewo, Sungai Ukaida, Sungai Koto, Sungai Egie, dan Sungai Muye meluap. Akibatnya, tempat tinggal warga, kebun, dan ternak warga tersapu banjir setinggi dua meter.
Menurut Bupati Kabupaten Paniai, Naftali Yogi, tujuh distrik yang terendam, yakni Distrik Ekadide, Distrik Paniai Timur, Distrik Aradide, Distrik Paniai Utara, Distrik Kebo, Distrik Paniai Barat, dan Distrik Yatabo. “Distrik Ekadide dan Distrik Aradide yang berada di sekitar kawasan Danau Paniai yang paling parah. Bahkan di distrik ini, ada tiga kampung yang sudah tenggelam,” katanya, Jumat (1/4) siang di Enarotali, Paniai.
Selain itu, kata Naftali, selain tujuh distrik terendam air, juga ada tiga distrik lainnya, yakni Distrik Sirimo, Distrik Dumadama dan Distrik Bogobaida yang berada di belakang gunung juga ikut terkena bencana longsor akibat curah hujan tinggi. “Saya katakan musibah ini sudah masuk sebagai bencana nasional, sebab seluruh distrik di Kabupaten Paniai terkena bencana,” katanya.
Akibat banjir bandang ini, kata Naftali, mulai dari sarana dan fasilitas pemerintah maupun harta benda milik warga seperti rumah dan kebun rusak terendam air. Bahkan ada beberapa jembatan ikut putus, gedung gereja dan sekolah, juga ikut rusak terendam air. “Kerusakan yang paling parah terjadi pada sarana dan fasilitas milik pemerintah dan warga yang berada di sekitar kawasan Danau Paniai, sebab air danau sudah meluap ke pemukiman warga. Bahkan, lapangan terbang juga ,” ujarnya.
Sedangkan anggota Komisi D DPR Papua Nason Utty mengatakan, selain kebun dan rumah warga, fasilitas warga seperti landasan Bandara Paniai sudah tergenang air sepanjang 100 meter. Bahkan dermaga induk di Enarotali terendam air dan tak bisa lagi digunakan. “Dari data yang kami dapat, akibat tujuh distrik yang terendam air, sebanyak 132 ribu jiwa terancam kelaparan dan bisa terkena penyakit akibat banjir bandang,” katanya ke wartawan saat berkunjung ke lokasi banjir di Distrik Ekadide bersama anggota Komisi A DPR Papua Ina Kudiai, Kamis (31/3) sore.
Baca Juga:
Saat ini, kata Naftali, pemerintah telah mengambil langkah awal mengatasi bencana ini dengan memberikan bantuan bahan makanan. Saat ini ada lima ton beras masih tersedia di Nabire dan tiga ton dalam perjalanan. Hanya saja, terhambat transportasi dan pengirimannya dari Nabire akibat jalan masuk pesawat masih sering tertutup awan tebal.
CUNDING LEVI