TEMPO Interaktif, Jakarta - Korban tewas di Kabupaten Paniai, Papua bukan akibat banjir bandang melainkan akibat kapal terbalik di danau Tigi. Kejadian berlangsung pada 26 Maret 2011 pukul 15.00 WIT ketika sejumlah warga menggunakan perahu untuk menyeberang. Mereka terhempas oleh ombak besar sehingga perahu terbalik dan tenggelam.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan 10 orang penumpang tewas, 4 orang lain selamat. "Korban meninggal bukan karena banjir tapi karena kapal terbalik," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan saat dihubungi, Jumat 1 April 2011.
Kapal itu terbalik karena kelebihan muatan. Selain mengangkut 14 orang penumpang, kapal juga membawa material bangunan. Kapal terguling setelah dihempas ombak yang tinggi.
Sutopo menjelaskan, banjir memang berlangsung di kawasan itu merupakan banjir tahunan yang kali ini lebih besar dari biasanya. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak Januari 2011, sehingga permukaan air danau Tigi meluap dan menggenangi pemukiman sekitar danau. Akibatnya distrik Ekadide dan Agadide terendam sejak 18 Maret 2011 hingga saat ini. Sebanyak 6.000 warga dari dua distrik itu diungsikan.
Danau Tigi merupakan salah satu danau dari tiga danau yang terletak di Kabupaten Paniai. Dua lainnya adalah Danau Tage dan Danau Paniai. Ketiganya terletak di dataran tinggi yakni 1.740 meter di atas permukaan laut.
Setiap tahun di sekitar danau yang dipenuhi permukiman penduduk itu selalu kebanjiran ketika air danau meluap. Namun, banjir kali ini lebih besar dari biasanya.
Pemda setempat telah memberikan bantuan beras, tetapi tak disebut jumlahnya. Sementara pemerintah pusat baru hari ini mengirimkan bantuan serta melakukan verifikasi korban bencana.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.