Direktur RSUD Otanaha, Chairil Khatibi, menjelaskan hujan yang terus mengguyur wilayah Gorontalo masih membuat mereka trauma kalau longsor dan banjir susulan terjadi, sehingga rumah sakit untuk sementara ditutup dan menghentikan semua pelayanannya. ” Apalagi tembok di bagian belakang rumah sakit sudah jebol dan sekarang belum diperbaiki,” kata Chairil Khatibi, Rabu 30 Maret 2011.
Menurutnya, jika hujan masih terus mengguyur, maka rumah sakit dipastikan akan diterjang longsor yang membawa material batu dan lumpur. ” Lumpur yang kemarin saja masih ada,” ungkap Chairil.
Saat ini, kata dia, persediaan air bersih rusak karena tercampur lumpur dan listrik tidak berfungsi. Serta dapur di rumah sakit itu rusak parah. Sedangkan pasien di rumah sakit tipe C itu dievakuasi ke rumah sakit umum daerah Aloe Saboe di Kelurahan Wonggaditi, Kecamatan Kota Utara. ” Kerugian yang kami hitung sementara sekitar 500 juta rupiah,” kata Chairil.
Belum lagi alat-alat yang biasa digunakan untuk operasi pasien juga mengalami kerusakan yang parah. Chairil sendiri belum bisa memastikan sampai kapan rumah sakit tersebut akan dibuka kembali.
Sementara Kepala Seksi Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, Taher Lahendeng, mengatakan pihaknya telah menyurati pemerintah Kota Gorontalo agar membangun tanggul pencegah longsor pada daerah hulu.
” Sebab selama ini setiap hujan turun, pasti banjir dan longsor menerjang kelurahan Pilolodaa,” kata Taher.
CHRISTOPEL PAINO
Baca Juga: