Tejowaringin merupakan desa di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Mayoritas penduduknya, termasuk Ihin, penganut Ahmadiyah. Ihin sampai saat ini tidak merasa diintimidasi, baik oleh aparat maupun organisasi massa. Aktivitas warga berjalan seperti biasa. “Nanti kalau ada apa-apa pasti saya beritahu,” kata dia.
Ketua Jemaah Ahmadiyah Garut, Jawa Barat, Cecep Ahmad Santoso mengatakan, meski cukup kondusif, namun rasa khawatir masih menghantui warga. Mereka takut peristiwa Cikeusik terulang. “Tapi kami terus berdoa supaya hal buruk tidak terjadi,’ kata Cecep.
Setelah keluar peraturan Gubernur, warga Ahmadiyah sempat merasa resah karena didatangi militer untuk pendataan. Enam kepala keluarga Ahmadiyah diminta keluar dari komunitasnya dengan dalih menjaga keamanan. Aparat menunjukan sebuah koran yang memuat tulisan tentang enam warga Ahmadiyah Tasikmalaya keluar dari komunitasnya.
Atek Upriyatna sebelumnya mengaku resah atas permintaan keluar dari Ahmadiyah oleh aparat militer. Ada jemaat yang diiming-imingi uang dan dijanjikan diberi pekerjaan dengan syarat keluar dari Ahmadiyah. Sasaran aparat rata-rata di pelosok seperti Cibalong dan Sukaraja. “Kalau sekarang sudah tidak ada, termasuk juga teror yang sering saya terima lewat sms,” kata dia.
Sigit Zulmunir