TEMPO Interaktif, Jayapura – Televisi Mandiri Papua terpaksa menghentikan siarannya pasca unjuk rasa puluhan karyawannya, menuntut pembayaran gaji dua bulan. “Siaran TV dihentikan hingga satu minggu sampai dengan ada pembayaran gaji untuk kami,” kata Fitus Arung, karyawan TV Papua, Rabu (16/3) kemarin.
Menurut Firtus, manajamen Papua TV telah bersedia membayar gaji karyawan dalam beberapa hari ke depan. Namun bila itu tak terlaksana, bisa saja siaran TV Papua itu dihentikan. “Kami menunggu saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Selasa (15/3), puluhan karyawan Papua TV berunjuk rasa di pelataran kantor mereka di Kota Jayapura kemarin. Mereka mendesak manajemen PT. Televisi Mandiri Papua segera membayar gaji sekitar 80 karyawan media tersebut.
Para karyawan mengaku, selama Januari dan Februari 2011, gaji mereka belum dibayar. Menurut Yohanes Nusi, wartawan Papua TV, tak hanya menunggak gaji, perusahaan juga belum membayar uang transportasi dan uang makan. “Padahal kami telah bekerja keras,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Papua, Barnabas Suebu mengatakan, segera memperbaiki managemen keuangan perusahaan itu dan memberikan hak-hak karyawan. “Saya baru tahu kalau kalian belum terima gaji. Saya akan membenahi manajem dan tentunya kalian tetap mendapatkan hak dari pekerjaan kalian,” janji gubernur.
Televisi Mandiri Papua sebelumnya bernama Metro Papua TV, televisi yang menyajikan berita lokal pertama di Papua. Stasiun TV ini dimiliki oleh pemerintah Papua yang dibantu oleh pihak Metro TV sebagai konsultan.
Metro Papua TV mulai mengudara pada20 Mei 2007. Pada 2008, Metro Papua TV berganti nama menjadi Televisi Mandiri Papua, dengan tetap mempertahankan konsep dari Metro Papua TV.
JERRY OMONA