Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemasungan Penderita Gangguan Jiwa Masih Berlangsung  

image-gnews
TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO/Tony Hartawan
Iklan
TEMPO Interaktif, PASURUAN - Penangan penderita penyakit jiwa dengan cara memasung masih saja terus berlangsung.

Tiga orang warga Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, masing-masing Busro, 30 tahun, Mutimah, 21 tahun dan Musa, 18 tahun, meringkuk dalam kamar rumah. Kaki mereka dibelenggu dengan rantai.

Pemasungan dilakukan Gufron, 55 tahun. Busro adalah adik kandung Gufron. Sedangkan Mutimah dan Musa tak lain adalah anak kandung Gufron.

Menurut Gufron, pemasungan terpaksa dilakukan untuk menghindari kebiasaan mereka mengamuk. "Kalau sudah mengamuk seluruh perabotan rumah dihancurkan," katanya, Minggu (13/3).

Gufron mengatakan pernah mengobati adik dan kedua anaknya di Rumah Sakit Jiwa Lawang, Malang. Namun kemampuan ekonominya sebagai seorang buruh tani tidak memungkinkannya untuk terus membiayai rumah sakit.

Mesi tidak menyebutkan jumlah seluruhnya, menurut Gufron, dia telah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membayar rumah sakit. Namun, penyakit jiwa adik dan kedua anaknya tidak kunjung sembuh.

Tidak ada pilihan lain bagi Gufron. Adik dan kedua anaknya terpaksa harus dipasung. Hingga kini, emosi ketiganya kerap tidak terkontrol dan sering mengamuk.

Gufron menuturkan, selama ini tidak ada tanda-tanda ketiganya mengalami gangguan jiwa. Secara tiba-tiba sekitar lima tahun lalu, secara bergantian ketiganya mengamuk tanpa alasan. Mereka sering menyakiti orang lain. Bahkan, mengambil barang milik orang lain tanpa ijin. Akibatnya, Gufron harus mengganti barang yang dicuri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gufron berharap pemerintah memberikan bantuan pengobatan bagi kesembuhan ketiga anggota keluarganya. Sejak Busro, Mutimah, dan Musa, mengalami gangguan jiwa, Gufron hanya mendapat bantuan berupa 20 bungkus mie instan, empat botol minyak goreng dan dua kilogram beras. "Siapa yang akan merawat mereka sepeninggal saya," ujarnya.

Anggota Komisi Kesejahteraan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pasuruan Muhammad Najih menyesalkan masih berlangsungnya praktik pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa.

Najih mengatakan, sudah bukan saatnya lagi menggunakan cara pemasungan. Seharusnya mereka mendapat perawatan yang layak di rumah sakit. Apalagi Gufron yang harus merawat adik dan kedua anaknya tergolong tidak mampu.

Penanganan dengan pola pemasungan, selain tidak memberikan kesembuhan, juga hanya menyakiti penderita. "Masalah penanganannya, akan kami koordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Pasuruan," paparnya. EKO WIDIANTO.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

58 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

59 hari lalu

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.


RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit. Foto : X
RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.


Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Evakuasi mayat perempuan dalam sebuah kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024. Sumber: Istimewa
Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.


Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

21 Desember 2023

Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat mengumumkan penetapan pasangan Capres dan Cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 13 November 2023. KPU menetapkan tiga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yaitu; Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk Pemilu serentak 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan teknis keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2024, khususnya pemilih yang ODGJ.


Kemenko PMK: Tak Cuma Stunting, Kesehatan Jiwa Juga Perlu Perhatian Khusus

12 Desember 2023

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Kemenko PMK: Tak Cuma Stunting, Kesehatan Jiwa Juga Perlu Perhatian Khusus

Kemenko PMK menyebut isu-isu terkait kesehatan jiwa seharusnya menjadi salah satu isu sentral seperti halnya stunting karena berhubungan dengan SDM.