TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Maruarar Sirait menegaskan soal sikap PDIP terhadap pemerintahan. Meski ada tawaran bagi kader PDIP untuk duduk di kursi kabinet, namun Partainya tetap akan memegang amanat Kongres Bali, kalau tetap akan menjadi oposisi bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami tidak mau terjebak dalam politik yang transaksional dan pragmatis," ujarnya kepada TEMPO melalui sambungan telepon di Jakarta.
Hasil Kongres PDIP di Bali dinilai Maruarar sebagai keputusan tertinggi partainya. Sekaligus arah kebijakan yang jelas bagi seluruh komponen PDIP dalam memandang posisi PDIP terhadap pemerintahan. "Itu sekaligus sebagai sikap Ketua Umum kami (Megawati Soekarnoputri)," ujarnya.
Menurut Maruarar, ada tiga tujuan dari keajegan sikap PDIP sebagai opsisi bagi pemerintahan. Pertama, merupakan aspirasi dari masyarakat di internal PDIP, lalu kedua mengukuhkan bahwa PDIP menjadi kekuatan penyeimbang bagi pemerintahan, dan yang paling terpenting, katanya, "menjadi oposisi merupakan sumbangan terbesar dalam perpolitikan Indonesia saat ini, dari sekian banyak politik dagang sapi yang dipertontonkan."
Sebelumnya Ketua Bidang Politik PDIP Puan Maharani menyatakan terbuka terhadap ajakan pemerintah untuk masuk kabinet. Pernyataan putri dari Ketua Umum PDIP itu diamini ayahnya yang merupakan Ketua Majelis Pertimbangan Partai, Taufik Kiemas. Taufik hanya menambahkan PDIP akan bergabung jika dilamar pemerintah, dengan arti lain PDIP tidak akan meminta jabatan. Suara lain dari kubu PDIP disuarakan Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah. Menurut dia PDIP belum memiliki keputusan soal akan duduk di kabinet atau tidak. Pernyataan Puan, diartikan sebagai adanya komunikasi politik antara PDIP dengan Demokrat, namun sikap terbuka PDIP ditegaskan tidak selalu harus bersekutu dengan pemerintah. Terlebih koalisi.
PDIP, kata Maruarar, akan terus berada di luar pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Dan sikap itu tidak akan berubah. "Jadi Pemerintah dan Demokrat lebih baik ikhlaskan saja PDIP menjadi oposisi, tidak perlu menarik-narik isu kami terus,' ujarnya.
SANDY INDRA PRATAMA