TEMPO Interaktif, Makassar: Puluhan mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar menggelar unjuk rasa di depan pintu gerbang barat atau pintu keluar Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Mereka menutup jalan itu sehingga akses keluar kantor Gubernur di jalan Urip Sumoharjo tertutup.
Berdasarkan pantauan, pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Solidaritas Lembaga Kemahasiswaan Unhas itu berjoget di tengah badan jalan Urip Sumoharjo. Dengan iringan musik tradisional gandrang bulo dan sindrilik aksi itu telah memacetkan arus lalu lintas.
Dalam selebaran yang disebarkan pengunjuk rasa tercantum beberapa tuntut mereka, antara lain meminta Gubernur Sulsel menghentikan pembagunan proyek Gowa Discovery Park (GDP) di kawasan situs Benteng Somba Opu kabupaten Gowa. Alasannya pembangunan itu telah menyerobot ruang publik.
Aman Wijaya dari Fakultas Ilmu Budaya Unhas dalam orasinya mengatakan, pembangunan GDP itu bukan untuk kepentingan rakyat. "Kami tidak menolak pembangunan, hanya saja pembangunan itu untuk siapa?" kata koordinator lapangan aksi gabungan 11 Fakultas Unhas ini.
Menurut Aman, proyek GDP itu telah menutup hak masyarakat, khusus mahasiswa dan ilmiawan, yang akan menyelenggarakan studi di kawasan situs peninggalan kerajaan Gowa-Tallo tersebut.
Karena tidak juga diterima Gubernur Syahrul Yasin Limpo, mahasiswa ini kemudian merapat ke ke depan pagar. Sambil bernyanyi mereka mendorong-dorong dan menendang pintu gerbang hingga keluar dari jalur relnya. Petugas Satpol PP hanya bisa menyaksikan aksi itu.
Pengunjuk rasa terlihat lebih tenang setelah Anwar P. dari kantor Dinas Kebudayaan dan Parawisata Sulsel bersedia menemui perwakilan mahasiswa.
ABD AZIS