TEMPO Interaktif, Kupang - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kerugian Rp 1,338 miliar akibat penutupan pelayaran selama 19 hari karena cuaca buruk.
"Kerugian kita mencapai Rp 1,338 miliar akibat penutupan pelayaran ini," kata Manager Operasional PT ASDP Cabang Kupang, Arnol Yansen, yang menghubungi Tempo di Kupang, Jumat (28/1).
Pelayaran kapal feri ditutup PT ASDP cabang Kupang sejak Senin (10/1) lalu menyusul cuaca ekstrim yang melanda wilayah NTT. Pelayaran sempat dibuka untuk beberapa lintasan, seperti Rote dan Alor, namun kembali ditutup akibat cuaca. Buka tutup pelayaran dilakukan selama 19 hari.
Lintasan pelayaran yang dilayani PT ASDP yakni Kupang-Rote, Sabu, Waingapu, Ende, Aimere dan Larantuka.
Kerugian yang diderita ASDP, menurut dia, berasal dari penjualan tiket penumpang dan pengangkutan kendaraan ke sejumlah wilayah di NTT. Apalagi, pelayaran Kupang- Aimere, Kupang- Sabu dan Waingapu sama sekali tidak dilayani sejak 10 Januari lalu.
"Banyak aspek yang menyebabkan kerugian, di antaranya tiket penumpang, barang dan kendaraan yang akan diangkut ke luar daerah," katanya.
Namun, menurut dia, mulai hari ini PT ASDP telah membuka kembali pelayaran ke semua lintasan karena cuaca mulai membaik. "Cuaca sudah mulai membaik, maka kita membuka kembali pelayaran feri ke semua lintasan di daerah ini," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca, sebelum membuka pelayaran ke semua lintasan di NTT. "Kita sudah koordinasi, dan cuaca sudah membaik, maka semua pelayaran sudah bisa diisi kembali," katanya.
YOHANES SEO