“Tahun ini kami targetkan dapat 4,5 juta kantong darah agar sesuai dengan kebutuhan nasional. Namun, hal itu harus didukung dengan peningkatan kualitas darah yang sesuai dengan standar dan ketetapan WHO (Badan Kesehatan Dunia) mengenai pemeriksaan dan uji saring darah,” kata Ketua Umum PMI Jusuf Kalla seusai meresmikan gerai UDD di Malang Olympic Garden (MOG), Kota Malang, Sabtu (15/1).
Penentuan standar kualitas darah menggunakan metode ELIZA sebagai alat uji saring dengan empat parameter penyakit, yakni sipilis, hepatitis B dan C, serta HIV/AIDS.
Untuk itu, PMI menggandeng lembaga Novartis Diagnostic (HK) Limited dan Medquest untuk meningkatkan akurasi pendekteksian empat penyakit tadi. Penandatanganan nota kesepahaman dengan Novartis dilakukan pada hari yang sama di Hotel Santika, Malang. Pihak Novartis diwakili Wakil Presiden Asia Pasifik Jena Luc Devleeschauwer. Sedangkan Medquest diwakili Direktur Pengelolaan Nanik Van Wingerden.
"Melalui implementasi pengujian asam nukleat (NAT) berstandar internasional, kelayakan darah bisa 99 persen terbebas dari penyakit berbahaya,” kata mantan Wakil Presiden itu.
Pengujian kualitas daerah dilakukan di 15 gerai UDD (dulu unit transfusi darah/UTD) di pelbagai daerah. Di Jawa Timur, gerai UDD ada di Surabaya dan Malang. Kedua kota dianggap kota besar dan penting dengan kebutuhan darah yang besar pula.
Gerai UDD di MOG merupakan gerai kedelapan setelah Senayan City dan Tanah Abang, Jakarta. Setelah lolos pengujian di UDD, barulah darah didistribusikan ke masyarakat. Keamanan dan kualitas harus mencapai skala 99 persen.
“Kami harapkan UDD berdiri di banyak tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan dan kampus, dengan harapan akan banyak warga yang sukarela menjadi donor darah dan tren itu sekarang menggembirakan,” kata Kalla.
Di Malang, Kalla juga mengunjungi kampus Universitas Islam Negeri Malik Maulana Ibrahim untuk bertemu sivitas akademika dan membicarakan kemungkinan berdirinya gerai UDD di kampus itu.
Abdi Purmono