Hasil ini diketahui berdasarkan surat Gubernur Jawa Timur tentang Laporan Hasil Evaluasi Sementara (LHES) Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang diterima Pemerintah Kabupaten Pacitan. “Pacitan memperoleh nilai tertinggi dalam EKPPD tahun 2009. Prestasi yang sama juga diraih Pacitan pada 2008 lalu,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan Mulyono, Senin (13/12).
Pacitan berada di posisi pertama dengan skor 2,8431, disusul Kabupaten Bojonegoro dengan skor 2,8042 di peringkat kedua, dan peringkat ketiga diraih Kabupaten Jombang dengan skor 2,8001.
Mulyono mengatakan dengan prestasi ini, Pacitan dipastikan akan mewakili Jawa Timur dalam EKPPD tingkat nasional. “Di tingkat provinsi, kami bersaing dengan 37 kabupaten/kota. Sedangkan untuk tingkat nasional, kami akan bersaing dengan 496 kabupaten/kota yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Penilaian kinerja daerah ini dinilai dalam berbagai bidang mulai dari efektivitas kinerja dan koordinasi dalam pengambilan kebijakan, sampai pelaksanaan kebijakan di lapangan. “Misalnya dalam hal tertib administrasi, pelayanan perizinan terpadu, koordinasi antar satuan kerja (satker), dan sebagainya,” katanya.
Kompetisi EKPPD ini dinilai oleh beberapa lembaga dan satuan kerja di tingkat provinsi di antaranya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Provinsi, dan Sekretaris Daerah Provinsi. Dalam penilaian ini, pemerintah kabupaten/kota diwajibkan memberikan laporan kinerja daerah selama 2009 paling lambat Maret 2010 lalu.
Mulyono berharap dengan prestasi ini, ada perhatian dari pemerintah provinsi maupun pusat terutama dalam peningkatan alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Kami berharap anggaran APBN untuk kabupaten dapat ditambah,” ujarnya. Sebab dari tahun ke tahun, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pacitan selalu defisit, termasuk APBD 2011 yang defisit Rp 41 miliar dari kebutuhan sekitar Rp700 miliar.
Kabupaten tempat kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tahun ini beberapa kali meraih penghargaan di bidang pemerintahan baik tingkat nasional maupun provinsi di antaranya penghargaan dalam bidang pelayanan publik berupa Anugerah Citra Abdi Bhakti Negara dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah.
Mantan Bupati Pacitan Sujono yang meninggal dunia 8 Desember lalu juga menerima penghargaan sebagai Inovator Pelayanan Publik Satu Pintu 2010 dari Gubernur Jawa Timur.
Mulyono membantah jika penghargaan yang diberikan pada Pacitan bermotif politis karena pengaruh Presiden. “Penghargaan yang diraih ini sesuai dengan penilaian di lapangan, jadi tidak dimanipulasi,” ujarnya.
ISHOMUDDIN