Senin lalu, kata Ardiansyah, BEM bersama Himpunan Fakultas yang ada di Unifa menggelar unjuk rasa di depan gedung Rektorat. Mahasiswa yang masuk daftar drop out (DO) belum diumumkan Deputi Rektor. Namun, kemungkinan yang mendapat sanksi DO itu ketua BEM dan semua ketua Himpunan serta koordinator aksi.
Dalam aksi, kata dia, mahasiswa menuntut perguruan tinggi memperjelas status akreditasi kampus dan semua jurusan di sana. Begitu pula dengan transparansi anggaran dan tingginya pembayaran kuliah, sementara fasilitas perkuliahan tidak sepadan dengan pembayaran. “Sampai sekarang kami tidak mendapat informasi tentang anggaran buat lembaga kemahasiswaan,” ujar Ardiansyah.
Pelaksana tugas Rektor Unifa Muhammad Akbar membenarkan jika ada sejumlah mahasiswa yang akan diberhentikan dan diskorsing karena unjuk rasa yang digelarnya melanggar aturan kampus. “Mereka memboikot perkuliahan, membakar ban di depan rektorat dan pencemaran nama baik,” ujarnya.
Akbar menyebutkan, tuntutan mahasiswa terkait alumni Unifa tidak lulus seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2010 karena akreditasi C tidak terbukti. “Itu tidak terbukti karena tidak ada yang melamar. Ini salah satu pencemaran nama baik,” ujarnya.
Dia juga akan membawa mahasiswa yang dianggap “otak” unjuk rasa di dalam persidangan komisi disiplin Unifa. “Dalam waktu dekat kami akan menyidangnya,” kata Akbar.
ABD AZIS