TEMPO Interaktif, Jakarta - Tersangka kasus korupsi biaya akses Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Yusril Ihza Mahendra meminta pernyataan tertulis eks Wapres Jusuf Kalla dimasukkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dirinya.
Pertanyaan tertulis itu ditenteng eks Menteri kehakiman dan HAM itu ke Gedung Bundar saat diperiksa tim penyidik." Itu kami sampaikan dan diminta dimasukkan ke Berita Acara Pemeriksaan. Insya Allah dimasukkan" kata Yusril usai menjalani pemeriksaan.
Selain Jusuf Kalla, kata Yusril, ia juga mendapat pernyataan tertulis dari Menko Perekonomian dan Industri Kwik Kian Gie. Keduanya disebut Yusril sepakat dirinya tidak patut dipersalahkan dalam perkara yang merugikan negara Rp 378 miliar ini.
JK dan Kwik, kata Yusril, juga sudah menyatakan kesediaannya bersaksi untuk Yusril jika dipanggil jaksa penyidik, kapan pun waktunya. "Kalau SBY belum menolak atau bersedia. Kita tunggu putusan Mahkamah Konstitusi," kata eks Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia itu.
Dalam keterangan tertulisnya, Kalla menyebut saat Sisminbakum beroperasi, ia adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Persatuan Nasional Presiden Abdulrahman Wahid pada 1999. Pada 2001, Kalla menjadi Menko Kesra di periode Presiden Megawati, dan Wakil Presiden di era Presiden SBY.
Ia mengaku, selama menjadi Menperindag, sering dikeluhi pengusaha soal keterlambatan pengesahan Perusahaan Terbuka, dan biayanya yang mahal. Pemerintah akhirnya memilih Sisminbakum sebagai solusi, diinstruksikan langsung oleh Presiden Gus Dur, dan baru diresmikan saat ia menjabat Menko Kesra.
Adapun Kwik dalam testimoninya mengatakan, Sisminbakum merupakan upaya pemerintah pimpinan Gus Dur untuk memperbaiki kondisi perekonomian. Menurut Kwik, Yusril sempat lapor dalam rapat kabinet mengenai konsep Sisminbakum. Gus Dur akhirnya menyarankan Departemen Kehakiman untuk bekerjasama dengan swasta dalam hal dana dan operasional.
Kwik menambahkan, sejak Sisminbakum beroperasi, tak ada lagi keluhan dari pelaku bisnis. IMF dan Bank Dunia, kata Kwik, juga puas dan nilai positif Sisminbakum berdampak luas bagi pemullihan perekonomian Indonesia.
Isma Savitri