Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Situs Kerajaan Majapahit Dibangun Kembali

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, MOJOKERTO - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, hingga saat ini terus melakukan pembangunan kembali museum out dor situs Kerajaan Majapahit hasil galian tim eskavasi di Pusat Informasi Majapahit.

Menurut Kepala Aris Sofiani, pembangunan yang dimulai sejak dua pekan lalu itu merupakan tahap awal. ”Pembangunan ditargetkan selesai 25 Desember 2010,” katanya ketika dihubungi TEMPO, Minggu (28/11).

Dijelaskan, di area PIM sebenarnya ada empat sektor galian situs, yakni sektor A, B, C, dan D. Dari empat sector tersebut, pada tahun ini diselesaikan pembangunan sektor A. Sektor lainnya akan dikerjakan tahun berikutnya. Aris memperkirakan total anggaran untuk pembangun tiap sektor sekitar Rp 4 miliar.

Aris menjelaskan, desain bangunan museum out dor kali ini berbeda dengan bangunan yang didirikan tahun 2009 yang menuai protes dari banyak kalangan, terutama para arkeolog.

Aris mengakui desain bangunan saat itu merusak situs bangunan kuno yang terpendam satu meter di bawah permukaan tanah. Pembangunan sisi-sisi tembok yang dilakukan dengan cara mengeruk tanah, merusak jejak-jejak situs.

Akibat protes tersebut, dicari desain baru yang lebih ramah lingkungan, dan tidak merusak situs. Pihak BP3 Trowulan menyayembarakannya. Dari banyak desain yang masuk, dipilih desain bangunan dengan konstruksi sarang laba-laba. Empat pilar penyangga ditancapkan di setiap pojok galian situs. ”Sementara masing-masing sisi dibangun di atas permukaan tanah sehingga tidak merusak situs,” ujar Aris.

Cungkup pelindung juga akan dibuat lebih kuat dan tahan lama, menggunakan buatan sebuah pabrik di Jakarta. Berbeda dengan cungkup pada bangunan sebelumnya yang hanya menggunakan terob, dan dibuat asal-asalan. Hanya ada potongan bambu yang ditutup dengan kain terpal sehingga cepat rusak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari pantauan TEMPO terlihat galian jejak-jejak bangunan kerajaan yang terdiri dari tatanan dan tumpukkan bata kembali terpendam lumpur. Terob penutup hanya tinggal kerangka. ”Situs terpaksa kami bersihkan lagi setelah bangunan cungkup yang baru selesai dikerjakan,” paparnya.

Sementara itu, Koordinator Gotrah Wilwatikta Anam Anis menegaskan, seperti apa pun bentuk bangunan baru tersebut, tetap dibutuhkan pengawasan. Anam masih khawatir, meski desain bangunan berbeda dengan sebelumnya, pada pelaksanaanya ada sisi-sisi bangunan bekas kerajaan yang rusak. Gotrah Wilwatikta adalah salah satu organisasi yang menentang pembangunan museum tersebut.

Itu sebabnya, Gotrah Wilwatikta, lembaga pemerhati dan penyelamat situs sejarah Kerajaan Majapahit akan terus mengawal proses pembangunan museum hingga selesai. ”Saya belum melihat bangunan barunya. Tapi saya tegaskan pengawasan akan tetap kami lakukan,” tuturnya. MUHAMMAD TAUFIK.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.


Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun


Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong. Shutterstock
Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.


9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

Arg-e Bam, situs warisan dunia di Iran. (ifpnews.com)
9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.


Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Fosil kayu berumur 19 juta tahun yang ditemukan di dasar laut Teluk Benggala (ukuran dalam cm). (pnas.org)
Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.


27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

Artefak pembakar, yang biasa digunakan ritual pada masa pra-Hispanik berada dalam gua Balamku, yang terletak di situs arkeologi Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko 4 Maret 2019. Gua tersebut ditemukan 50 tahun lalu oleh sekelompok petani Maya. INAH - National Institute of Anthropology and History/Karla Ortega/Handout via REUTERS
27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.


Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di situs purbakala Sekaran yang ditemukan di proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 37, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019. Hingga hari ke-8 penggalian, arkeolog menemukan pecahan keramik dan gerabah yang diduga berasal dari masa Pra-Majapahit di abad 10 Masehi. ANTARA
Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.