Sebelumnya jalan menuju lokasi pembuangan sampah di lahan milik Perum Perhutani di Kabupaten Bandung Barat itu sempat diblokir warga. Truk pengangkut sampah dari sejumlah daerah di Bandung Raya sempat dipaksa balik kanan akibat pemblokiran warga yang menuntut perbaikan akses jalan yang rusak di sana.
Proses perbaikan jalan itu akan dilakukan tahun depan. Heryawan meminta warga bersabar karena perbaikan jalan itu harus melalui proses tender untuk pengerjaanya. Dana belasan miliar rupiah itu akan dipakai untuk perbaikan jalan akses menuju Sarimukti sepanjang 6,5 kilometer. ”Provinsi toh ada dana,” kata Heryawan.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah Jawa Barat tengah mempercepat proses pembangunan lokasi pengolahan sampah permanen di Legok Nangka, Nagreg, Kabupaten Bandung. Proses pembebasan lahan, sekaligus pembuatan akses jalan itu ditargetkan beres tahun ini. ”Mudah-mudahan bisa selesai 2011, sehingga di awal 2012 sudah memungkinkan untuk membuka tender,” kata Heryawan.
Menurutnya, proyek pemrosesan sampah regional yang diperuntukan bagi warga kawasan Bandung Raya itu melibatkan pemerintah pusat. Pemerintah pusat sendiri sudah menggelontorkan dana Rp 26 miliar untuk membuat akses jalan menuju lokasi pengolahan sampah di Legok Nangka.
Proses tender proyek itu nantinya akan dikerjakan bersama dengan Bappenas karena melibatkan pemodal dari luar negeri. Sedikitnya, papar Heryawan, sudah ada 36 investor asing yang menyatakan tertarik menggarap proyek itu. Dia mematok target, awal 2012 pembangunan tahap awal proyek itu sudah bisa dikerjakan.
Pemerintah Jawa Barat, paparnya, tengah bersiap untuk memperpanjang perjanjian peminjaman lahan Sarimukti yang bakal selesai 2011 nanti. Perjanjian itu, kata Heryawan, akan diperpanjang sambil menunggu beresnya lokasi pengolahan sampah Legok Nangka. ”Mudah-mudahan tidak terlambat, kita akan sedapat mungkin disegerakan untuk Legok Nangka,” katanya.
AHMAD FIKRI