TEMPO Interaktif, Mataram - Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Dompu mengutuk penganiayaan yang dialami Sumiati, 23 tahun, asal Dusun Jala, Desa Rasabou, Kecamatan Huu - sekitar 35 kilometer dari Kota Dompu oleh majikannya di Madinah, Arab Saudi.
Perbuatan keji yang dialami anak perempuan dari keluarga petani Salam Mustafa itu diminta agar diusut tuntas.
Bupati Dompu Bambang M Yasin menganggap tindakan keluarga majikan Sumiati tersebut berlebihan. ''Tidak berperikemanusiaan," kata Bambang M Yasin seperti dikutip juru bicara Pemerintah Kabupaten Dompu Iwan Iskandar kepada Tempo, Selasa petang (16/11).
Hari ini, Bambang M Yasin sudah meminta Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dompu Ratnasari dan Camat Huu Imran Hasan sudah bertemu keluarga Salam Mustafa di rumahnya. ''Kami minta sabar menunggu upaya pemerintah pusat,'' ujar Iwan Iskandar.
Menurutnya, tindakan menggunting bibir Sumiati tersebut di luar perikemanusiaan. Bahkan kepada binatang pun tidak semestinya dilakukan. Karena itu Pemerintah Kabupaten Dompu dan masyarakat meminta dilakukan pengusutan tuntas oleh pemerintah pusat.
Sumiati, kelahiran Dompu, 2 Januari 1987, itu diberangkatkan PT Rajana Falam Putri dari Mataram ke Jakarta 23 Juni 2010 dan kemudian pada 18 Juli 2010 menuju Madinah untuk bekerja sebagai TKI Penata Laksana Rumah Tangga.
Majikan Sumiati adalah Khalid Saleh Mohammad Al Hamimi. Sementara agen perekrut Sumiati di Madinah yaitu Al Mechdor Manpower Services, Madinah.
Sumiati kini dirawat intensif di Rumah Sakit Raja Fahd di Madinah, Arab Saudi, setelah mengalami penyiksaan sekaligus digunting mulutnya.
SUPRIYANTHO KHAFID