TEMPO Interaktif, Garut - Ribuan nelayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terancam kelaparan. Kondisi ini diakibatkan menurunnya pendapatan nelayan. “Kami sangat kesulitan untuk membeli beras, ” ujar Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cabang Kabupaten Garut, Lukman Nurhakim, kepada Tempo, Senin (8/11).
Jumlah nelayan yang terancam kelaparan itu sebanyak 4.144 Kepala Keluarga atau 12.000 jiwa. Mereka tersebar di enam kecamatan diantaranya di Kecamatan Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, Mekarmukti, Pakenjeng dan Kecamatan Caringin.
Menurut Lukman, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, para nelayan terpaksa menjual barang berharga seperti kursi, lemari dan perabotan rumah tangga lainnya. Kondisi ini telah berlangsung selama empat bulan terakhir ini. “Kami juga banyak yang terlilit utang kepada rentenir,” ujarnya.
Selain itu, akibat kondisi ini juga banyak diantara anak nelayan yang terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya. Alasannya, karena tidak dapat membayar biaya pendidikan yang dipungut oleh pihak sekolah. Mereka rata-rata putus sekolah di tingkat lanjutan atas.
Lukman menambahkan, penurunan pendapatan nelayan ini diakibatkan oleh cuaca buruk. Sehingga para nelayan tidak berani untuk melaut. Selain itu juga musim angin barat di perairan Samudra Hindia mengakibatkan hasil tangkapan ikan menurun drastis. “Penurunannya sekitar 60 persen, kalu melaut paling hanya dapat ikan 20 kilogram saja. Itu pun kami harus nombok karena pengeluarannya lebih besar,” ujarnya.
Karena itu, Lukman meminta agar pemerintah memperhatikan nasib para nelayan. Soalnya bila kondisi ini dibiarkan tidak akan menutup kemungkinan para nelayan akan mengalami kelaparan, karena tidak dapat membeli kebutuhan hidupnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Sutarman, mengatakan kondisi cuaca buruk yang berlangsung di daerahnya dapat berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Karena itu pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan sejumlah intansi terkait untuk mencari solusi agar tidak terjadi rawan pangan atau kelaparan terhadap para nelayan. “Kami akan koordinasi agar intansi terkait untuk segera melakukan program bagi nelayan, supaya tidak mengganggu ketahanan pangan,” ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR