Dua korban tersebut adalah Ali, 45 tahun, warga Dusun Talang, Desa Denok, Kecamatan Kota Lumajang, dan Sumardi, 16 tahun, warga Dusun Gadang, Desa Burno, Kecamatan Senduro. Keduanya tewas saat hendak membangun plengsengan dalam proyek yang dibiayai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, empat orang pekerja tengah menggarap plengsengan di dasar tebing sebagai tahap awal pengerjaan proyek jalan tembus yang menghubungkan Dusun Krajan dengan Dusun Tugu di Desa Burno, Kecamatan Senduro.
Tanpa diduga, tebing setinggi enam meter itu runtuh menimpa para pekerja. Ali dan Sumardi yang berada di bagian bawah langsung tertimbun longsoran tanah bercampur batu. Sedangkan dua orang pekerja lainnya, Dedi, 19 tahun, dan Candra, 35 tahun berhasil menyelamatkan diri.
Kepada wartawan, Candra mengatakan penggarapan plengsengan tersebut mulai dilakukan sejak Senin lalu (1/11). Diawali dengan penggalian tanah di sisi tebing untuk kemudian dijadikan plengsengan. ”Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja tebing itu ambrol,” katanya.
Dibantu warga setempat, aparat Kepolisian Sektor senduro yang mendapat laporan peristiwa tersebut bersama petugas Komando Rayon Militer (Koramil) mengevakuasi korban yang terkubur. Namun, Ali dan Sumardi sudah dalam keadaan tewas, dan segera dibawa ke rumahnya masing-masing. Sore tadi langsung dikuburkan. Sedangkan Dedi dan Candra yang mengalami luka-luka dibawa ke Puskesmas Senduro.
Baca Juga:
Kepala Polsek Senduro Ajun Komisaris Polisi Edi Santoso menduga longsoran tersebut diakibatkan oleh labilnya tanah karena terus menerus diguyur hujan. ”Ketika dilakukan penggalian, tebingnya langsung langsor,” katanya.
Edi mengatakan, saat ini masih meminta keterangan Dedi dan Candra. Adapun pelaksana proyek baru akan diperiksa Kamis besok (4/11). DAVID PRIYASIDHARTA.