TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menilai banjir bandang di Distrik Wasior dan Wondiwoi Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat yang terjadi sejak Senin (4/10) lalu, murni bencana alam. “Dari pengamatan kami di lapangan, banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi,” kata Velix Wanggai, staf Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Otonomi Daerah, di Warung Daun Cikini Jakarta, Sabtu (9/10).
Menurut Velix, dia sudah warga sekitar pascabencana. Warga mengungkapkan belakangan ini di Wasior, curah hujan tinggi sekali. “Masyarakat setempat bilang, ada perubahan cuaca yang sangat terasa,” ujarnya.
Meski demikian, pemerintah, kata Velix, tetap tanggap bencana. Pihaknya sudah berusaha menyelesaikan masalah pasca bencana Wasior, dengan menyediakan air bersih, mensuplai tenaga kesehatan. “Untuk luka-luka berat dan ringan, intervensi tenaga kesehatan sangat penting,” ujarnya.
Yang saat ini lebih penting dilakukan pemerintah adalah mengambil langkah darurat mengamankan fasilitas umum yang strategis, seperti pelabuhan dan bandara. “Karena bandara kemarin penuh dengan lumpur. Pembagian bantuan untuk korban banjir jadi terhambat,” ucap dia.
Isma Savitri
Baca Juga: