Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengheningkan Cipta Belum Selesai, Pemimpin Upacara Instruksikan Berhenti  

image-gnews
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Korban Keganasan PKI Tahun 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Korban Keganasan PKI Tahun 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin
Iklan

TEMPO Interaktif, Lumajang - Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Alun-alun Lumajang, Jawa Timur, Jumat (1/10) pagi diwarnai insiden keseleo lidah yang dialami inspektur upacara. Ketua Pengadilan Negeri Lumajang Totok Priyo Sukanto yang ditunjuk sebagai Inspektur Upacara sempat mengintruksikan kepada seluruh peserta upacara untuk selesai mengheningkan cipta kendati waktu mengheningkan cipta belum selesai.

Berdasarkan pantauan Tempo, ketika lagu mengheningkan cipta tengah dikumandangkan, tiba-tiba saja inspektur upacara mengucapkan ‘selesai’. Padahal lagu mengheningkan cipta ini belum separuh dikumandangkan. Namun, karena lagu memang belum selesai dikumandangkan, peserta upacara terus saja mengheningkan cipta tanpa menghiraukan instruksi yang salah dari Inspektur Upacara. Baru ketika lagu mengheningkan cipta tersebut telah selesai, Irup langsung mengucapkan kata ‘selesai’.

Kejadian ini sempat menimbulkan kekagetan di barisan protokoler upacara yang sebelumnya telah mempersiapkan jalannya upacara. Seorang anggota TNI yang berada di dekat barisan protokoler upacara sempat memukul dahinya sendiri sembari berteriak pelan ‘aduh’.

Kendati demikian, upacara tetap berjalan lancar. Ketua Panitia Upacara Hari Kesaktian Pancasila Rochani enggan memberikan komentar terkait insiden keseleo lidah ini. Rochani hanya tersenyum ketika ditanya soal tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Abdul Qodir mengatakan, kalau Totok memang jarang menjadi inspektur upacara. “Mungkin lupa dengan lagunya,” kata Qodir kepada Tempo.

Totok sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait insiden tersebut. Peringatan upacara Hari Kesaktian Pancasila yang diselenggarakan di Alun-alun Lumajang pagi ini diikuti oleh ratusan peserta upacara mulai dari pelajar, unsur TNI dan Polri serta pegawai negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain insiden keseleo lidah, barisan Korps Pegawai Negeri Kabupaten Lumajang juga dinilai sebagai peserta upacara paling tidak tertib. “Kesempatan untuk lebih baik masih banyak,” kata petugas protokoler melalui pengeras suara seusai upacara yang disambut dengan tertawa lepas sejumlah peserta upacara yang lainnya.

Wakil Bupati Lumajang As’at Malik dikonfirmasi soal tidak tertibnya barisan Korpri dalam upacara mengatakan, pegawai negeri juga manusia. “Saya akan jewer mereka,” kata As’at Malik kemudian tertawa.

Barisan pegawai negeri ini dianggap terlalu jauh dengan para pelajar serta peserta upacara yang lain. Sementara itu di barisan undangan, terlihat hadir Wakil Bupati Lumajang As’at Malik, Ketua DPRD Lumajang Agus Wicaksono, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letnan Kolonel Imam Supardi, Wakil Kepala Kepolisian Resor Lumajang Komisaris Polisi Elijas Hendrajana serta sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Lumajang.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

29 September 2017

Warga nonton bareng (nobar) pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Aceh (23/9) malam. Nobar pengkhianatan G30S/PKI yang diperintahkan Panglima TNI kepada jajaran TNI diseluruh daerah di Indonesia itu bertujuan mengingatkan ke
Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

Meski pemiliknya menyatakan tak bertujuan menyebarkan komunisme dengan memasang bendera berlogo palu arit aparat tetap memintanya mencopot


Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

3 Juni 2017

Presiden Joko Widodo (dua kanan) didampingi Gubernur Jatim Sukarwo (kiri) dan Asisten Personalia (Aspers) Kasal Laksamana Muda TNI Karma Suta (kanan) meresmikan SMAN Taruna Nala di Malang, Jawa Timur, 3 Juni 2017. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

Jokowi tidak terima dirinya dikait-kaitkan dengan PKI, apalagi dituding melindungi komunisme.


Soal Logo Palu Arit, Fadli Zon Sependapat dengan Rizieq

25 Januari 2017

Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Front Pembela Islam Rizieq Shihab ketika melakukan audiensi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 Januari 2017. ANTARA FOTO
Soal Logo Palu Arit, Fadli Zon Sependapat dengan Rizieq

Fadli Zon mengaku sependapat dengan Rizieq Syihab soal adanya gambar mirip palu-arit pada logo Bank Indonesia di mata uang Rp 100 ribu.


Kenakan Kaus Palu-Arit, Pemuda di Yogya Ditangkap Polisi

26 Desember 2016

Seorang pemuda di Yogyakarta diperiksa polisi karena mengenakan kaus bergambar palu arit, Sabtu, 24 Desember 2016. (Istimewa)
Kenakan Kaus Palu-Arit, Pemuda di Yogya Ditangkap Polisi

Pemuda tersebut membeli kaus bergambar palu-arit produksi Bandung itu pada tahun lalu.


Ada Gambar Palu-Arit, Petugas Copot Beberapa Baliho IM3  

3 Oktober 2016

Baliho IM3 yang dipasang di sejumlah titik Jakarta Selatan dicopot polisi karena menggunakan gambar palu arit. Foto : Istimewa
Ada Gambar Palu-Arit, Petugas Copot Beberapa Baliho IM3  

Baliho tersebut tersebar di empat titik di Jakarta Selatan, salah satunya di Jalan Lenteng Agung.


Buku Komunis Beredar, Polisi Periksa Ikatan Penerbit  

3 Oktober 2016

Seorang pemuda mengenakan kaus bergambar Palu Arit yang menjadi lambang Partai Komunis Indonesia di Ciputat, Tangerang Selatan, 27 Mei 2016. Ia diserahkan ke pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Buku Komunis Beredar, Polisi Periksa Ikatan Penerbit  

Polisi tidak ingin buru-buru menetapkan seseorang sebagai tersangka.


BIN Diminta Cari Penyebar Isu Komunis

3 Juni 2016

Tentara mengamankan pemuda yang mengenakan kaus bergambar Palu Arit di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 27 Mei 2016. Pemuda mengenakan kaos berlambang Partai Komunis Indonesia  saat berbelanja di pasar Ciputat. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
BIN Diminta Cari Penyebar Isu Komunis

BIN dimintamengungkap aktor di belakangnya untuk mengetahui akar persoalan sekaligus mengidentifikasi motif.


Datangi Menteri Luhut, Ketua FPI Rizieq Shihab Sampaikan Hal Ini

3 Juni 2016

Muhammad Rizieq Syihab. TEMPO/Imam Sukamto
Datangi Menteri Luhut, Ketua FPI Rizieq Shihab Sampaikan Hal Ini

Rizieq datang seusai memimpin iring-iringan massa menyuarakan anti-PKI.


AJI Kecam FPI yang Intimidasi Jurnalis di Simposium Anti-PKI

3 Juni 2016

Ketua AJI Bandung Adie Marsiela berorasi saat menggelar aksi peringatan World Press Freedom Day di depan Polrestabes Bandung, Jawa Barat, 3 Mei 2016. Peserta aksi mengutuk segala tindak kekerasan terhadap jurnalis oleh semua pihak, menghentikan impunitas dan pengusutan kasus kekerasan pada jurnalis, serta tuntutan pada Polda Jawa Barat untuk mengklarifikasi dan pencabutan ancaman terhadap jurnalis peliput kerusuhan Banceuy oleh Brimob Polda Jabar. TEMPO/Prima Mulia
AJI Kecam FPI yang Intimidasi Jurnalis di Simposium Anti-PKI

AJI Jakarta meminta pelaku pengusiran dan intimidasi atas jurnalis diproses secara hukum karena melanggar UU Pers.


Ansor Protes Dicatut Panitia Simposium Anti-PKI  

3 Juni 2016

Anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU). TEMPO/Seto Wardhana
Ansor Protes Dicatut Panitia Simposium Anti-PKI  

Gerakan Pemuda Ansor menyampaikan protes karena nama dan logo organisasinya ikut dicantumkan.