TEMPO Interaktif, Lumajang - Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Alun-alun Lumajang, Jawa Timur, Jumat (1/10) pagi diwarnai insiden keseleo lidah yang dialami inspektur upacara. Ketua Pengadilan Negeri Lumajang Totok Priyo Sukanto yang ditunjuk sebagai Inspektur Upacara sempat mengintruksikan kepada seluruh peserta upacara untuk selesai mengheningkan cipta kendati waktu mengheningkan cipta belum selesai.
Berdasarkan pantauan Tempo, ketika lagu mengheningkan cipta tengah dikumandangkan, tiba-tiba saja inspektur upacara mengucapkan ‘selesai’. Padahal lagu mengheningkan cipta ini belum separuh dikumandangkan. Namun, karena lagu memang belum selesai dikumandangkan, peserta upacara terus saja mengheningkan cipta tanpa menghiraukan instruksi yang salah dari Inspektur Upacara. Baru ketika lagu mengheningkan cipta tersebut telah selesai, Irup langsung mengucapkan kata ‘selesai’.
Kejadian ini sempat menimbulkan kekagetan di barisan protokoler upacara yang sebelumnya telah mempersiapkan jalannya upacara. Seorang anggota TNI yang berada di dekat barisan protokoler upacara sempat memukul dahinya sendiri sembari berteriak pelan ‘aduh’.
Kendati demikian, upacara tetap berjalan lancar. Ketua Panitia Upacara Hari Kesaktian Pancasila Rochani enggan memberikan komentar terkait insiden keseleo lidah ini. Rochani hanya tersenyum ketika ditanya soal tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Abdul Qodir mengatakan, kalau Totok memang jarang menjadi inspektur upacara. “Mungkin lupa dengan lagunya,” kata Qodir kepada Tempo.
Totok sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait insiden tersebut. Peringatan upacara Hari Kesaktian Pancasila yang diselenggarakan di Alun-alun Lumajang pagi ini diikuti oleh ratusan peserta upacara mulai dari pelajar, unsur TNI dan Polri serta pegawai negeri.
Selain insiden keseleo lidah, barisan Korps Pegawai Negeri Kabupaten Lumajang juga dinilai sebagai peserta upacara paling tidak tertib. “Kesempatan untuk lebih baik masih banyak,” kata petugas protokoler melalui pengeras suara seusai upacara yang disambut dengan tertawa lepas sejumlah peserta upacara yang lainnya.
Wakil Bupati Lumajang As’at Malik dikonfirmasi soal tidak tertibnya barisan Korpri dalam upacara mengatakan, pegawai negeri juga manusia. “Saya akan jewer mereka,” kata As’at Malik kemudian tertawa.
Barisan pegawai negeri ini dianggap terlalu jauh dengan para pelajar serta peserta upacara yang lain. Sementara itu di barisan undangan, terlihat hadir Wakil Bupati Lumajang As’at Malik, Ketua DPRD Lumajang Agus Wicaksono, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letnan Kolonel Imam Supardi, Wakil Kepala Kepolisian Resor Lumajang Komisaris Polisi Elijas Hendrajana serta sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Lumajang.
DAVID PRIYASIDHARTA