Kawasan taman berada di wilayah Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah (Benteng), yang terdapat banyak perambah hutan. Pelaku perambahan tidak akan lagi diberikan toleransi, dengan kata lain, jika terbukti akan langsung diproses pidana.
Rencana tersebut diungkapkan oleh Kepala BKSDA, Andi Basrul. Seluruh kawasan konservasi akan menjadi target utama, termasuk Taman Wisata Alam Sungai Hitam yang berada di Mukomuko.
"Sesuai dengan intruksi bahwa saat ini sudah tidak ada lagi tindakan persuatif, tetapi akan langsung pada tindakan tegas. Jalur pendindakan hukum yang akan lebih dikedepankan, karena selama ini perambah dianggap tidak jera-jera melakukan perusakan hutan," kata Andi, Jumat (22/9), di ruangan kerjanya.
Mengacu pada SK Mentan nomor 186/Kpts/1973, SK Menhut nomor 383/Kpts/1973 dan SK Menhut nomor 420/Kpts II/1999, TBSBK memiliki luas 900 hektar tetapi 700 hektar sudah dirusak perambah, yang tersisa tercatat hanya 300 hektar saja. Para perambah menanami kawasan tersebut dengan pohon kopi, karet dan sawit sehingga keadaan hutan menjadi rusak.
Didaerah tersebut merupakan kawasan yang memiliki hewan yang dilindungi seperti harimau, kijang, dan berbagai jenis burung. Kondisi saat ini sudah semakin parah terbukti dengan keluarnya harimau ke pemukiman warga.
Tindakan tegas BKSDA itu sangat disambut baik Walhi Bengkulu. Menurut Kepala Departemen Kampanye Walhi Firmansyah, dari pada kawasan-kawasan tersebut dialih status dan dikuasai oleh para pengusaha pertamabangan dan perkebunan, lebih baik dikembalikan pada statusnya sebagai Cagar Alam dan Taman Wisata Alam.
"Mengingat perambahan cukup tinggi di Bengkulu, dan hampir separuhnya lahan dikuasai pemegang kuasa pertambangan dan perkebunan, sudah benar jika BKSDA mengambil tindakan tegas jika dikembalikan ke fungsi awalnya," terang Firmansyah, yang ditemui ditempat terpisah.
Dia menduga jika pembebasan lahan Taman Buru Semidang Bukit Kabu seluas 4.452 hektar tersebut bukan untuk kepentingan masyarakat perkebun yang mendiami kawasan tersebut, melainkan kepentingan kuasa pertambangan.
PHESI ESTER JULIKAWATI