TEMPO Interaktif, Garut -Cuaca tak menentu yang terjadi sekarang ini menyebabkan ribuan hektar sawah di Garut diserang hama tikus.
Hingga bulan September ini jumlah lahan persawahan yang diserang hama tikus ini mencapai 1.285 hektar. Jumlah itu diantaranya sebanyak 1.184 hektar mengalami rusak ringan, 82 hektar rusak berat dan 19 hektar rusak berat.
"Beruntung tidak ada yang puso, semuanya masih bisa di panen," ujar Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Wawan Suherman, kepada Tempo di ruang kerjanya, Kamis (23/9).
Menurut Wawan, serangan hama ini tidak terjadi di satu daerah dengan jumlah yang cukup besar, melainkan menyebar di beberapa titik. Lahan yang biasa terkena hama ini rata-rata berada di daerah sekitar bantaran sungai. Wilayah yang paling parah diantaranya di Kecamatan Cisurupan, Banjarwangi dan Kecamatan Tarogong.
Serangan hama tikus ini lebih parah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Maraknya hama ini diakibatkan oleh curah hujan yang terus mengguyur wilayahnya. Soalnya para petani terus menggarap lahannya, sehingga tidak terjadi kekosongan musim tanam. "Perkembangan tikus ini selalu ada seiring dengan keberadaan padi," ujarnya.
Karena itu, pihaknya berencana melakukan gerakan pemburuan hama tikus. Tindakan itu untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen dan semakin meluasnya serangan tikus terhadap lahan pertanian warga. Pemberantasan hama ini diantaranya dilakukan dengan cara pengumpanan dan pengasapan lubang tikus dengan menggunakan belerang.
Ade Suhana, 35 tahun salah seorang petani di Kampung Ciateul, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, mengaku selama 2010 ini, sawah garapannya telah dua kali diserang tikus. Padahal tanaman padinya telah siap untuk dipanen. Serangan hama ini biasa berlangsung pada malam hari. "Serangannya selalu setiap akan panen," ujarnya.
Akibat kondisi ini, hasil pertanian Ade mengalami penurunan yang cukup drastis. Pada setiap kali panen dirinya biasa mendapatkan hasil dua ton gabah. Namun pada musim panen kali ini terpaksa hanya mendapatkan dua karung saja. Karena itu, Dia berharap pemerintah dapat membantu petani dalam memberantas tikus, agar intensitas serangannya tidak meluas.
SIGIT ZULMUNIR