Razia yang dilakukan sejak Sabtu (14/8) malam hingga Minggu dini hari (15/8), tak diduga oleh pengunjung warung remang-remang di lereng Gunung Klotok, Desa Lebak Tumpang, Kecamatan Mojoroto.
Belasan anak baru gede (ABG) yang sedang berpacaran di dalam bilik warung tak sempat melarikan diri ketika petugas mengepung mereka. “Saya cuma makan kok, Pak,” kata salah seorang remaja yang diketahui masih berstatus pelajar.
Dia tampak sangat ketakutan ketika petugas meminta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk. Karena usianya memang belum 17 tahun, ABG itu hanya mengeluarkan kartu pelajar karena tidak memiliki KTP. “Kecil-kecil sudah nakal,” bentak Kepala Satpol PP Muhamamad Ivantoro.
Meski sejumlah pasangan sempat menolak diperiksa, petugas tak memberi toleransi kepada mereka. Sebanyak 12 remaja yang terdiri dari pasangan kekasih itu dinaikkan ke dalam mobil untuk mendapat pengarahan di kantor Satpol PP. Sementara sepeda motor mereka dititipkan di warung yang kerap dipergunakan sebagai tempat pacaran.
Selain sepi dan gelap, keberadaan warung di lereng bukit itu sangat digemari pasangan mesum. Setiap warung ditata menyerupai warung internet yang terdiri dari bilik-bilik kecil. Lokasi ini bahkan sempat terkenal setelah beredar rekaman film porno yang diperankan dua pelajar SLTP di tempat itu. “Tempat ini menjadi prioritas pengawasan kami,” ujar Ivantoro.
Usai merazia warung tersebut, petugas beralih ke lokalisasi Semampir. Di tempat ini tak seorangpun Pekerja Seks Komersial yang ditemukan beroperasi. Seluruh wisma di lokalisasi terbesar di Kediri ini tampak kosong dan sepi. “Sejak satu minggu sebelum puasa para PSK sudah pulang,” kata Sarji, ketua Rukun Tetangga setempat.
Di tempat ini tak kurang dari 180 PSK menjaja cinta setiap hari. Dengan tarif yang cukup murah, tempat ini menjadi langganan para hidung belang dari kalangan menengah ke bawah. Menurut Sarji para PSK kebanyakan pulang kampung atau berpindah lokasi ke tempat prostitusi lain setiap bulan Ramadhan tiba. HARI TRI WASONO.