Kenyataan tersebut bisa ditemukan di Kecamatan Kadur, Larangan, dan Kecamatan Pagantenan "Listrik padam justeru pada jam rawan. Daripada terus khawatir sapi dicuri orang, ya, lebih baik kami jaga meski harus tidur di dekat kandang sapi," kata Abdul Malik, salah seorang warga Kecamatan Kadur, Minggu (8/8).
Menurut Malik, pemadaman bergilir tidak hanya membuat warga resah karena ancaman pencurian ternak. Sejumlah peralatan eletronik warga rusak.
Hari Sandi, seorang pegawai negeri sipil mengaku sudah empat hari belakangan ini memilih menumpang tidur di rumah temannya yang tidak terkena pemadaman bergilir. "Saya biasa tidur lebih awal, lalu bangun tengah malam mengerjakan tugas sampai pagi. Kalau listrik padam sangat menyulitkan saya," tuturnya.
Hari berharap sebelum ramadhan PLN Pamekasan segera melakukan oerbaikan jika pemadaman itu disebabkan kerusakan peralatan. Sebab, jadwal pemadaman tersebut bertepatan dengan waktu sahur.
Manajer Uni Pelayanan Jaringan PLN Pamekasan Grahito mengatakan, pemadaman tersebut disebabkan rusaknya isolator dan travo akibat tersangkut tali layang-layang. Isolator dan travo yang rusak telah diganti. Namun, Grahito tidak bisa menjamin apakah setelah penggantian itu aliran listrik akan kembali normal. MUSTHOFA BISRI.