TEMPO Interaktif, Mataram - Parade Lombok Begendang yang menampilkan alat musik tradisional Lombok Gendang Beliq (gendang besar) berlangsung selama dua jam di Pejanggik, jalan utama Kota Mataram-hingga depan Pendopo Gubernuran Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (1/8) siang.
Sebanyak 50 kelompok kesenian tradisional mengambil peran meramaikan pembukaan pemilihan The Master of Gendang Beliq yang berlangsung selespas Zuhur.
Parade Lombok Begendang yang baru kali pertama diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini, menampilkan keterampilan memainkan gendang dan juga alat seni tradisi Sasak lainnya seperti rebana yang dikawatirkan punah.
Bahkan ada kelompok kesenian siswa-siswi yang membawa rombong kaleng dagangan gula gaet (arbanat di Jawa). Ikut pula meramaikan parede, tim kesenian Kartiko Jati Boyolali Jawa Tengah, Siwalingga Bali, selain keluarga Eka Warga Jawa Barat di Mataram yang menampilkan kesenian calung.
Lombok Begendang diselenggarakan demi pencitraan seni musik Gendang Beliq sebagai ikon pariwisata agar dapat sejajar dengan kesenian tradisional lainnya di Indonesia. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Gita Ariyadi mengatakan, kesenian tradisional reog Ponorogo di Jawa Timur atau angklung di Jawa Barat sudah terkenal. ‘’Kami ingin memberi ruang ekspresi kepada masyarakat untuk berkesenian agar lestari,’’ katanya.
Menurut pemerhati kebudayaan Sasak, Sahnan, tradisi kesenian Gendang Beliq dilakukan pada zaman kerajaan Pejanggik dan Selaparang di Lombok. Setiap prajurit yang akan berangkat perang atau yang pulang diiringi dan disambut dengan pemukulan Gendang Beliq tersebut. ‘’Untuk menyemangati yang akan pergi perang maupun yang pulang walaupun dalam keadaan kalah,’’ ucap Sahnan.
Dalam rangka Tahun Kunjungan Wisata Lombok Sumbawa 2012 yang ditargetkan bisa mendatangkan satu juta orang wisatawan, Disbudpar NTB akan menyelenggarakan lomba gendang, tambur dan drum antarbenua.
Pada Sabtu (31/7) malam, telah diselenggarakan Festival Perkusi Nusantara yang diikuti oleh tim kesenian DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan tuan rumah NTB. Tampil sebagai pemenang adalah tim kesenian Siwalingga Bali, Kartiko Jati Boyolali Jawa Tengah dan Gandrung Banyuwangi Jawa Timur.
Lomba Begendang yang kemungkinan akan diikuti oleh puluhan pemukul gendangse Pulau Lombok memperebutkan hadiah pertama sepeda motor dan seterusnya berupa uang. Gendang Beliq yang harus dimainkan berukuran diameter standar 40 centimeter namun panjangnya tidak dibatasi.
Kepala Sub Direktorat Promosi Wilayah IV Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Suriansyah Siregar menyatakan kegiatan Lombok Begendang ini menjadi salah satu tambahan atraksi wisata di NTB. ‘’Ya melalui penyelenggaraan festival sangat kuat mengangkat budaya untuk mendongkrak pariwisata,’’ ujar Suriansyah kepada Tempo. Baginya, pariwisata tidak hanya obyek alam dan wisata kuliner tetapi juga budaya.
SUPRIYANTHO KHAFID