“Dugaan sementara disebabkan hipertensi, Ini bila melihat kondisi jenazah korban,” kata Kepala Polresta Balikpapan, Ajun Komisaris Besar A Rafik, Senin (26/7).
Rafik membantah ada bekas bekas penganiayaan ditemukan di tubuh korban. Hasil penyelidikan polisi, menurutnya belum menemukan bekas bekas luka pemukulan dan penganiayaan.
Namun demikian, Rafik menyatakan kepastian penyebab kematian korban baru dapat diketahui berdasarkan hasil autopsi pada tubuh jenasah. Polisi, katanya masih menunggu surat persetujuan pelaksanaan autopsi dari istri korban, Isnaiah Sri Rohmani. “Menunggu hasil autopsi korban saja,” paparnya.
Kepala Biro Kompas, M Syaiful, Senin (27/7) pukul 09.00 waktu setempat ditemukan sudah meninggal dengan kondisi tubuh mengenaskan di perumahan Balikpapan Baru Mediterania Blok S2 Nomor 7. Saksi yang pertama menemukan tubuh korban, Wahyu Hidayat mengatakan korban ditemukan sudah membiru dengan mulut berbusa. “Sudah kaku dan membiru. Sepertinya saat itu sudah meninggal sehingga tidak saya usik lagi,” ujar Wahyu.
Di tempat kejadian, Wahyu menuturkan, kondisi korban hanya mengenakan celana dalam dan terlentang di dalam rumah sambil tangan kanan masih memegang remote televisi. Di dalam rumah, dia sempat melihat adanya sejumlah obat sakit kepala serta sebotol minuman sirup di samping tubuh korban.
SG WIBISONO